Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Meroket 538 Persen, Panorama Sentrawisata (PANR) Mampu Balikkan Rugi Jadi Laba

pendapatan Panorama Sentrawisata (PANR) meroket 538 persen sepanjang 2022 menjadi Rp1,52 triliun. PANR mampu balikan rugi menjadi laba sebesar Rp12,24 miliar.
Objek wisata alam di Nusa Tenggara Barat. Panorama Sentrawisata (PANR)
Objek wisata alam di Nusa Tenggara Barat. Panorama Sentrawisata (PANR)

Bisnis.com, JAKARTA — PT Panorama Sentrawisata Tbk. (PANR) mencatatkan lonjakan pendapatan hingga 538 persen menjadi Rp1,52 triliun sepanjang 2022. Hal ini membuat PANR juga mampu membalikkan rugi Rp103,27 miliar menjadi laba Rp12,24 miliar pada 2022.

Corporate Secretary PANR A.B. Sadewa mengatakan capaian tersebut diperoleh akibat adanya pent-up demand atau permintaan yang meningkat pasca adanya pelonggaran pembatasan aktivitas pasca pandemi Covid-19. Adapun meningkatnya permintaan terjadi baik untuk pasar domestik maupun pasar internasional.

“Di sepanjang 2022 lalu kami mencatat peningkatan booking perjalanan dan liburan yang begitu kuat khususnya saat memasuki semester I/2022 hingga akhir 2022,” ujar Sadewa dalam keterangan tertulis, Senin (6/3/2023).

Dia mengatakan terjadi peningkatan hingga 251 persen untuk wisatawan lokal, sedangkan wisatawan asing meningkat hingga 330 persen. Menurutnya, peningkatan permintaan akan berlangsung hingga dua sampai tiga tahun kedepan.

Dia menyebut antusiasme pasar tetap positif sepanjang Januari hingga Februari 2023. Padahal menurutnya periode awal tahun merupakan masa permintaan yang sepi.

“Namun, booking trend tetap tinggi di berbagai pameran wisata yang diikuti oleh perseroan,” katanya.

Beberapa destinasi yang sedang diminati untuk libur ramadan dan lebaran adalah Jepang, dan Korea Selatan. Selain itu, produk Moslem Tour juga semakin digandrungi pasar.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, PANR mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,52 triliun sepanjang 2022. Nilai tersebut naik 538 persen dari Rp239,23 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan PANR terdiri dari tiket pesawat, perjalanan wisata, voucher hotel, jasa angkutan, dan lain-lain.

Secara perinci, pendapatan dari tiket pesawat naik 68,32 persen menjadi Rp653,31 miliar, perjalanan wisata naik 1.028 persen menjadi Rp769,24 miliar, voucher hotel naik 225,49 persen menjadi Rp46,68 miliar, jasa angkutan penumpang turun 210,6 persen menjadi Rp7,1 miliar, dan pendapatan lain-lain meningkat 76,91 persen menjadi Rp55,11 miliar.

Selanjutnya PANR mencatatkan beban pokok pendapatan meningkat dari Rp228,97 miliar menjadi Rp1,37 triliun sepanjang 2022. Adapun laba kotor PANR meningkat 1.341 persen menjadi Rp147,98 miliar.

Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, PANR mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp12,24 miliar sepanjang 2022. PANR mampu membalikkan kondisi rugi Rp103,27 miliar pada 2021 menjadi laba pada 2022.

Sementara itu, jumlah aset PANR meningkat 5,99 persen dari Rp1,46 triliun pada akhir tahun 2021 menjadi Rp1,53 triliun pada akhir tahun 2022. Di sisi lain, jumlah liabilitas meningkat 4,87 persen dari Rp925,08 miliar pada 31 Desember 2021 menjadi Rp970,2 miliar pada 31 Desember 2022.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi peningkatan 206,27 persen dari Rp31,5 miliar menjadi Rp96,47 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper