Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ITMG Targetkan Penjualan Batu Bara 22 Juta Ton, 65 Persen Sudah Laku

PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menargetkan volume penjualan batu bara sebesar 21,5 juta ton hingga 22,2 juta ton pada 2023.
Peta operasi ITMG. PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menargetkan volume penjualan batu bara sebesar 21,5 juta ton hingga 22,2 juta ton pada 2023. Istimewa
Peta operasi ITMG. PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menargetkan volume penjualan batu bara sebesar 21,5 juta ton hingga 22,2 juta ton pada 2023. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menargetkan volume penjualan batu bara sebesar 21,5 juta ton hingga 22,2 juta ton pada 2023 dari tahun sebelumnya 18,9 juta ton. Sekitar 65 persen dari target penjualan batu bara 2023 sudah memiliki kontrak.

Manajemen ITMG dalam keterangannya mengatakan ITMG menargetkan volume produksi antara 16,6 juta ton hingga 17 juta ton, dengan volume penjualan sebesar 21,5 juta-22,2 juta ton. Dari target volume penjualan tersebut, sebanyak 20 persen harga jualnya telah ditetapkan, 45 persen mengacu pada indeks harga batu bara, sedangkan sisa 35 persen belum terjual.

Target produksi ini tercatat tidak berubah banyak dari capaian produksi ITMG pada 2022. Sepanjang tahun 2022, ITMG memproduksi sebanyak 16,6 juta ton batu bara di tengah curah hujan yang tinggi.

Sementara itu, volume penjualan tercapai sebanyak 18,9 juta ton. Rinciannya, sebanyak 5,9 juta ton dipasarkan ke China, 4,2 juta ton di Indonesia, 2,9 juta ton di Jepang, 1,5 juta ton ke Filipina, 1,1 juta ton ke India, dan sisanya ke negara-negara lain di Asia Pasifik, dan Eropa.

Sebelumnya, Direktur Komunikasi Korporat dan Hubungan Investor ITMG Yulius Gozali mengatakan tahun ini ITMG masih akan tetap fokus membidik ekspor pada pasar yang sudah mapan seperti China dan Jepang. ITMG juga terus mencari peluang di negara yang ekonominya tengah bertumbuh seperti Bangladesh, Vietnam, dan negara-negara lainnya.

"Selain itu, berbagai negara Eropa juga menjadi pasar potensial pada 2023, karena menggunakan batu bara sebagai salah satu pilihan energi. Hal ini karena konflik Rusia-Ukraina yang masih berlanjut," kata Yulius kepada Bisnis, Senin (27/2/2023).

ITMG juga mencatatkan penguatan perolehan rata-rata harga jual batu bara sebesar US$192 per ton sepanjang 2022, naik 86 persen dari US$103 per ton pada tahun sebelumnya. Kenaikan yang signifikan ini memungkinkan ITMG untuk membukukan penjualan bersih sebesar US$3,6 miliar atau 75 persen lebih tinggi daripada tahun sebelumnya.

Marjin laba kotor ITMG naik dari 44 persen menjadi 52 persen pada tahun ini di tengah kenaikan harga bahan bakar global, kenaikan royalti, dan berbagai ketidakpastian serta tantangan sepanjang tahun 2022.

ITMG menyampaikan pada bisnis pertambangan, ITMG akan terus melakukan eksplorasi aset tambangnya untuk memastikan pertumbuhan organik atas cadangan batu bara yang dimiliki, mengembangkan lahan tambang yang baru, dan memperhatikan peluang yang ada pada mineral lain.

Sebagai informasi, sepanjang 2022 ITMG membukukan peningkatan 75 persen terhadap pendapatan bersihnya, yakni dari US$2,07 miliar di 2021, menjadi US$3,63 miliar pada 2022.

Anak usaha ITMG Indominco Mandiri (IMM) memberikan kontribusi US$1,05 miliar terhadap pendapatan bersih ITMG, disusul Trubaindo Coal Mining (TCM) sebesar US$1,27 miliar. Lalu Bharinto Ekatama sebesar US$1,59 miliar, Jorong Barutama Greston (JBG) sebesar US$103,91 juta, dan Kitadin sebesar US$48,5 juta.

Naiknya pendapatan ITMG juga turut membuat naik beban pokok pendapatan menjadi US$1,74 miliar. Beban pokok ini naik 50,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,16 miliar.

ITMG mampu mencatatkan peningkatan laba kotor hingga 106,69 persen menjadi US$1,89 miliar pada 2022, dari US$916,5 juta secara tahunan atau year on year (yoy).

Dengan pendapatan dan beban tersebut, laba bersih ITMG sepanjang 2022 tercatat melonjak hingga 152,3 persen dari US$475,5 juta di 2021, menjadi US$1,2 miliar di 2022 atau setara dengan Rp18,26 triliun. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper