Bisnis.com, JAKARTA - Para investor pasar modal mencermati kabar terkait kinerja Matahari Putra Prima (MPPA) sepanjang hari kemarin.
Selain itu, berita prospek emiten batu bara PTBA, Adaro, dan ITMG juga banyak dibaca pelaku pasar modal.
Berikut daftar 5 berita terpopuler di Kanal Market Bisnis.com:
1. Rugi Pengelola Hypermart (MPPA) Bengkak, Rekor 3 Tahun Terakhir
Emiten pengelola jaringan ritel Hypermart, PT Matahari Putra Prima Tbk mengalami pembengkakan kerugian pada tahun buku 2022.
Rugi perusahaan berkode saham MPPA itu naik 27,28 persen year-on-year (yoy), sehingga jadi Rp429,63 miliar. Capaian tersebut merupakan rekor kerugian tahunan terbesar MPPA dalam kurun 3 tahun terakhir.
Baca Juga
Kali terakhir perseroan membukukan kerugian lebih besar adalah pada 2019, ketika bottom line mereka minus Rp553 miliar.
2. PTBA, Adaro, ITMG Rilis Kinerja 2022, Intip Prospeknya pada 2023
Emiten-emiten batu bara seperti PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), hingga PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) tercatat telah merilis kinerja keuangannya sepanjang 2022.
Lalu, emiten mana yang memiliki prospek menarik?
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya memperkirakan kinerja emiten batu bara tahun ini tidak akan secerah tahun lalu, mengingat harga komoditas batu bara yang mengalami tren penurunan bahkan hingga turun 50 persen dalam 1 tahun.
3. Jelang Musim Bagi Dividen, Ajaib: Cermati BBRI, ADRO, Hingga UNTR
Dividen saham perbankan dan pertambangan diyakini menjadi primadona pada tahun ini.
Pasalnya, pembagian dividen dua sektor ini jadi momentum menarik dan dinanti-nanti setelah emiten membagikan laporan keuangan yang cemerlang.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan aksi bagi dividen khususnya emiten pemimpin pasar pada sektornya (big caps) juga akan menjadi katalis positif untuk menopang pergerakan IHSG.
4. Emiten Boy Thohir Trimegah (TRIM) Raih Lonjakan Laba 241,8 Persen pada 2022
Emiten sekuritas milik Garibaldi 'Boy' Thohir, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp704,77 miliar dengan laba bersih Rp177,5 miliar sepanjang 2022.
Pada 2022, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp704,77 miliar atau naik 52,82 persen dibandingkan dengan periode 2021.
Pos jasa kegiatan manajer investasi membukukan Rp182,90 miliar. Jumlah itu naik 24,27 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp146,60 miliar.
5. OJK Bakal Ubah Jam Bursa hingga ARB, Transaksi Saham Bisa Naik
Rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut sejumlah relaksasi pasar saham yang diberlakukan selama pandemi Covid-19 diprediksi menambah volatilitas harga saham dan mendorong transaksi.
Adapun beberapa kebijakan yang tidak lagi mendapat relaksasi dan kembali adalah larangan short selling dengan mengacu pada ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Normalisasi juga bakal diterapkan pada kebijakan trading halt selama 30 menit ketika indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan mencapai 5 persen.