Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara metalurgi terafiliasi Garibaldi Thohir, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) tengah menjajaki bisnis energi terbarukan dan kendaraan listrik lewat proyek smelter aluminium. Hal itu bakal membawa masa depan cerah bagi kinerja Perseroan ke depan.
Analis CGS-CIMB Sekuritas Indonesia Peter P. Sutedja dan Reynanda A. Purwoko mengatakan menyukai saham ADMR selain dari eksposur bisnisnya yang bergerak di bidang batu bara metalurgi melalui lima konsesi batu bara di Kalimantan Tengah, juga dengan investasi di proyek smelter aluminium.
“Proyek aluminium tersebut menarik untuk memanfaatkan ekosistem rantai pasokan dari kendaraan listrik [EV] serta berpartisipasi dalam inisiatif hilirisasi metal Pemerintah,” jelas Analis CGS-CIMB Sekuritas Indonesia dalam riset, dikutip Selasa (28/2/2023).
Analis memproyeksikan pertumbuhan laba bersih ADMR secara tahunan bisa mencapai sebesar 38 persen di pada 2021-2024, dengan CAGR yang kuat sebesar 27 persen dari produksi batu bara metalurgi pada 2021-2025 menjadi 6 juta ton.
Hal tersebut akan ditopang oleh ekspansi produksi di tengah adanya sedikit kenaikan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 3 persen pada 2021-2024 dan stripping ratio 3-4 kali, serta penurunan royalty cost seiring dengan kenaikan harga batu bara yang melambat.
Selain itu, analis juga menegaskan prospek cerah ADMR dari ekspansinya ke pengolahan logam aluminium yang merupakan salah satu bahan baku penting untuk memproduksi kendaraan listrik dalam rangka transisi menuju energi terbarukan.
Baca Juga
“Dengan prospek permintaan-pasokan yang ketat hingga di 2030, kami percaya bahwa hilirisasi metal yang didorong oleh Pemerintah, serta transisi energi dalam rangka menuju energi terbarukan, dapat menguntungkan proyek smelter aluminium dari ADMR,” paparnya.
Berdasarkan asumsi perhitungan Analis, potensi upside terhadap investasi ADMR di proyek smelter aluminium akan menyumbang sekitar 53 persen dari pendapatan ADMR pada 2025 dan 23 persen dari laba bersih inti pada 2025.
“Kami menyematkan rating Add ke ADMR dengan target harga berbasis-SOP di Rp1.800, berdasarkan 12.0 kali perkiraan P/E 2024 dan 8,9 kali perkiraam EV/EBITDA 2024,” jelasnya.
Harga saham ADMR pada penutupan Selasa (28/2/2023) terpantau turun 1,89 persen atau 25 poin ke Rp1.300. Sepanjang 2023 berjalan (ytd) harga sahamnya amblas hingga 23,30 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
