Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Berdikari Pondasi Perkasa (BDKR) Diserbu Investor

Rencana IPO Berdikari Pondasi Perkasa (BDKR) diklaim kebanjiran minat investor hingga kelebihan permintan atau oversubscribed dalam masa bookbuilding.
Pelajar berada di Main Hall Bursa Efek Indonesia Jakarta. Bisnis/Dedi Gunawan
Pelajar berada di Main Hall Bursa Efek Indonesia Jakarta. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Rencana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) perusahaan konstruksi PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk. (BDKR) kebanjiran peminat.

Manajemen Berdikari Pondasi Perkasa mengklaim telah mengalami kelebihan permintaan 1,4 kali. Permintaan dari investor jangka panjang mendominasi dalam periode bookbuilding atau penawaran awal IPO.

Direktur Operasi Berdikari Pondasi Perkasa Tan Francisus mengatakan dari kelebihan permintaan tersebut mayoritas pembeli adalah investor asing. Dengan harga pelaksanaan IPO Rp200, BDKR berpotensi meraup dana hingga Rp141,22 miliar atau setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

BDKR juga menerbitkan sebanyak 353,05 juta (353.050.000) Waran Seri I dengan rasio 2:1 sehingga setiap dua pemegang saham baru berhak memperoleh satu waran Seri I.

Sementara itu, Tan mengatakan BDKR telah mendapatkan dan mulai melaksanakan proses konstruksi untuk beberapa proyek pada awal 2023. Dari sektor infrastruktur, BDKR telah meraih dua kontrak pekerjaan jembatan menuju lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Selanjutnya, BDKR juga mengerjakan proyek pembangunan Fender Bentang Panjang dan Proyek Duplikasi Bentang Pendek. Kedua proyek tersebut terletak di Pulau Balang, Kalimantan Timur.

“Kedua proyek ini sangat penting dikarenakan jembatan Pulau Balang adalah merupakan akses penting untuk mendukung pembangunan proyek IKN lebih lanjut dan akan dijadikan jalur utama juga nantinya,” kata Francisus dalam keterangan tertulis, Jumat (24/2/2023).

Pembangunan proyek Bentang Pendek telah mencapai 16 persen pada pertengahan Februari 2022. Dalam perkembangan lain, proyek Bentang Panjang masih dalam proses mobilisasi peralatan ke lokasi proyek dan ditargetkan dapat mulai pembangunan sebelum akhir Februari 2022.

Dari sektor energi baru terbarukan (EBT), BDKR mengantongi kontrak untuk melaksanakan perawatan dua menara kincir angin setinggi 130 meter di lokasi PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) di Tolo, Sulawesi Selatan.

Dalam proyek tersebut, BKDR akan mengirimkan Crawler Crane Super Heavy Lift dengan kapasitas 800 ton di semester I/2023. Kontrak perawatan tersebut akan berkontribusi pada lini bisnis alat berat dan penyewaan crane.

“Kontrak ini merupakan sebagai lifting services kontrak dan bukan sekedar menyewakan alat saja, ditambah juga kliennya adalah sebuah perusahaan multinational dengan tingkat kepatuhan dan standard yang sangat tinggi,” ujarnya.

BDKR juga telah melaksanakan kontrak perawatan untuk tower kincir angin di PLTB Sidrap, Sulawesi Selatan pada April 2022. Perawatan dilakukan dengan menggunakan dua unit Crane Crawler berkapasitas 320 ton.

BDKR akan terus membidik proyek pembangunan IKN dan beberapa proyek EBT yang direncanakan mulai pada tahun ini. Selain PLTB, BDKR juga melaksanakan proyek EBT lainnya seperti pembangkit panas bumi, pembangkit tenaga air (PLTA) bahkan pembangkit listrik tenaga Surya (PLTS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper