Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Kinerja Reksa Dana Turun, Manulife Sebut Relatif Stabil

Manulife menjelaskan strategi pengelolaan untuk menjaga reksa dana stabil.
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas kinerja reksa dana terpantau menurun pada pekan ketiga Februari 2023. Adapun Manulife Aset Manajemen Investasi menyebut sejauh ini kinerja reksa dana justru relatif stabil.

Director & Chief Investment Officer, Fixed Income Manulife AM Ezra Nazula mengatakan pihaknya lebih cenderung memiliki instrumen pasar uang dengan kualitas baik sehingga memiliki kinerja relatif stabil dengan profil risiko yang rendah. Adapun sejauh ini Manulife memiliki reksa dana pasar uang berbasis konvensional dan syariah.

“Reksadana pasar uang kami berinvestasi ke instrumen pasar uang berkualitas tinggi sehingga mengemukakan kinerja yang relatif stabil dengan profil risiko yang rendah,” ujar Ezra kepada Bisnis, Minggu (19/2/2023).

Dia mengatakan saat ini nasabah cenderung berinvestasi pada instrumen pasar uang seperti deposito perbankan. Selain itu, nasabah juga cenderung berinvestasi untuk obligasi pemerintah maupun korporasi dengan tenor dibawah satu tahun.

Dia juga menyebut Manulife rencana untuk menambah reksa dana pasar uang akan bergantung pada minat investor. Hal ini lantas membuat Manulife lebih memilih untuk menunggu sebelum merilis produk baru.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan produk reksa dana Manulife Dana Kas II Kelas A memiliki nilai aktiva bersih (NAB) terbesar, yakni Rp2,48 triliun per Januari 2023. Sementara unit penyertaan (UP) mencapai Rp1,5 triliun per Januari 2023.

Berdasarkan data infovesta produk reksa dana pasar uang Manulife, yakni Manulife Indonesia Money Market Fund Kelas A terpantau naik 0,33 persen per 17 Februari 2023. Kemudian untuk Manulife Indonesia Money Market Fund Kelas D1 terpantau naik 0,16 persen per 17 Februari 2023.

Data Infovesta juga menunjukkan indeks return reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap kompak turun 0,02 persen pada rentang 13-17 Februari 2023. Sementara itu reksa dana campuran terkoreksi 0,03 persen.

Research & Consulting Manager PT Infovesta Utama Nicodimus Anggi Kristiantoro mengatakan hanya indeks return reksa dana pasar uang yang tercatat menguat, yakni naik 0,07 persen. Penguatan reksa dana pasar uang disebut sesuai dengan karakteristiknya dan cenderung stabil ditengah volatilitas pasar.

Dia mengatakan volatilitas terjadi akibat sentimen global khususnya setelah Amerika Serikat (AS) merilis data inflasi yang turun 6,4 persen secara year-on-year (YoY). Padahal konsensus pasar memprediksi inflasi turun 6,2 persen secara YoY.

“Begitu pula rilis inflasi harga produsen yang justru meningkat sebesar 0,7 persen secara month-to-month (MoM),” kata Anggi kepada Bisnis, Minggu (19/2/2023).

Sepanjang tahun berjalan atau year-to-date (YtD), indeks return reksa dana campuran naik 0,85 persen, return reksa dana pasar tunai naik 0,79 persen, reksa dana pasar uang naik 0,51 persen, dan reksa dana saham naik 0,29 persen, 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper