Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perhotelan milik suami Puan Maharani PT Red Planet Indonesia Tbk. (PSKT) menyebut sektor perhotelan belum akan mengalami mengalami kenaikan pasar akibat persiapan menjelang bulan puasa.
Direktur Utama PSKT Suwito mengatakan kinerja sektor perhotelan belum akan meningkat secara signifikan khususnya satu minggu jelang memasuki bulan puasa. Hal ini lantaran pengunjung sedang mempersiapkan ibadah puasa sehingga tidak melakukan perjalanan.
“Baru pada minggu keempat bulan puasa market sudah mulai naik dengan adanya libur mudik lebaran ditambah dengan penerapan kembali cuti bersama,” ujar Suwito kepada Bisnis, Minggu (19/2/2023).
Dia mengatakan rata-rata okupansi kamar mencapai 62 persen pada Januari 2022. Sementara beberapa hotel di Palembang, Jakarta, Pasar Baru, dan Solo mencatatkan rasio okupansi hingga 70 persen.
Menurut dia, PSKT akan mengejar kuantitas kamar dengan harga yang kompetitif. Pihaknya juga berharap pendapatan dari ruangan yang tersedia dapat memenuhi target. Meski demikian, dia enggan menyebutkan berapa target yang ditetapkan disebut.
Demi mencapai target tersebut, PSKT akan menjual kamar dengan harga yang kompetitif dengan menggunakan dynamic market pricing atau penetapan harga pasar yang dinamis. PSKT juga akan melihat pasar dan juga tingkat hunian dari para kompetitor.
Baca Juga
“Saat ini kami mengejar kuantitas kamar dengan harga yang kompetitif dan revenue per available room dapat terpenuhi,” katanya.
Suami Puan Maharani, yakni Hapsoro “Happy” Sukmonohadi memegang sejumlah saham melalui PT Basis Utama Prima. Perusahaan tersebut memegang 4,21 juta (4.219.825.598) saham atau setara 40 persen dari saham PSKT yang beredar.
Sementara investor publik tercatat memegang 2,05 juta (2.056.117.460) saham atau setara 20 persen.
PSKT terpantau terkoreksi 1,54 persen atau 1 poin ke level 64 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (17/2/2023). Sepanjang perdagangan PSKT bergerak pada rentang 64 sampai 66.
Sebanyak 4,54 juta saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp293 juta. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp662,48 miliar.
Price earning ratio (PER) dari PSKT berada di posisi minus 94,25 kali, sedangkan price to book value (PBV) berada di posisi 1,88 kali. Debt equity ratio (DER) tercatat mencapai 18,63 persen.