Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat, Saham KING, AMAN dan ASPI Justru Ambles

IHSG dibuka menguat 0,15 persen ke posisi 6.906,21 pada perdagangan hari ini. Saham yang baru IPO, KING jadi top lossers dengan turun 9,40 persen.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Jumat (17/2/2023). Saham PT Hoffmen Cleanindo Tbk. (KING) memimpin jajaran top lossers hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat pada posisi 6.906,21 atau naik 0,15 persen. IHSG sempat bergerak di rentang 6.900-6.906 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 83 saham menguat, 58 saham melemah, dan 185 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp9.546,75 triliun.

Sementara IHSG menguat, KING yang baru saja melantai di bursa sehari yang lalu, menjadi saham dengan penurunan tertinggi yakni 9,40 persen pada level 106, ambles hampir 20 persen dari harga perdana di level 130.

Emiten lain yang juga melemah adalah PT Makmur Berkah Armada Tbk. (AMAN) turun 6,83 persen ke 750, dan PT Andalan Sakti Primanindo Tbk. (ASPI) yang turun 6,67 persen ke level 126.

Sementara yang menjadi top gainers diantaranya saham CHIP yang naik 7,69 persen ke 280, selanjutnya EURO terapreasiasi 5,04 persen ke 292, dan ISAP yang naik 4,17 persen ke 50.

Adapun saham big caps seperti ANTM, BMRI dan TLKM terpantau berada di zona merah dengan penurunan masing-masing, 0,95 persen, 0,25 persen dan 0,27 persen. 

sebelumnya Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menyampaikan pada perdagangan kemarin Kamis (16/2/2023), IHSG ditutup melemah sebesar 0,27 persen atau 18,87 poin ke level 6.895,66.

"IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range level 6.839–6.983," paparnya dalam publikasi riset.

Hal-hal yang mempengaruhi indeks antara lain, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Februari 2023 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) di level 5,75 persen. Tingkat suku bunga di level tersebut cukup memadai untuk memastikan inflasi inti tetap berada di target 3 persen YoY plus minus 1 persen YoY pada semester I/2023 ini.

Bank Indonesia juga menahan suku bunga deposit facility di level 5 persen dan suku bunga lending facility di level 6,5 persen. Sementara itu, Indonesia melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) mengamankan pendanaan awal sebesar US$20 miliar untuk transisi energi.

Sementara dari mancanegara, Jepang mencatat neraca perdagangan yang defisit mencapai JPY3.497 triliun pada periode Januari 2023, lebih tinggi dibanding defisit pada periode tahun sebelumnya yang tercatat JPY1.451 triliun.

Level tersebut melanjutkan tren defisit neraca dagang selama 18 bulan beruntun. Kinerja ekspor Jepang pada Januari 2023 tercatat 3,5 persen YoY, turun dibanding kinerja periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat 11,5 persen YoY dan merupakan level terendah sejak Februari 2021. Sementara kinerja impor tumbuh 17,8 persen YoY di tengah tingginya harga bahan mentah dan bahan energi.

Adapun rekomendasi saham dari Ajaib Sekuritas antara lain, BBTN, BMRS, dan ISAT. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper