Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Perketat Pengawasan Dapen, Jajaran Komisaris Ikut Pelototi

Keterlibatan jajaran direksi dan komisaris meliputi keputusan dana pensiun untuk investasi serta bentuk investasi yang akan dilakukan.
Menteri BUMN Erick Thohir di hadapan direksi dana pensiun mengingatkan pihaknya tengah menyusun daftar blacklist yang hanya bisa dicabut presiden./Istimewa.
Menteri BUMN Erick Thohir di hadapan direksi dana pensiun mengingatkan pihaknya tengah menyusun daftar blacklist yang hanya bisa dicabut presiden./Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian BUMN memperketat pengawasan investasi dana pensiun demi meminimalisir defisit. 

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan BUMN saat ini mengusulkan setiap pengajuan dan keputusan dana pensiun untuk investasi harus melibatkan jajaran direksi serta pengawasan oleh komisaris BUMN terkait. 

“Fokus akan ke tata Kelola, hasil pengawasan juga akan dilaporkan ke komisaris dari BUMN terkait,” kata Arya, di Kementerian BUMN, Jumat (17/2/2023). 

Keterlibatan jajaran direksi dan komisaris meliputi keputusan dana pensiun untuk investasi serta bentuk investasi yang akan dilakukan. 

Arya menyebutkan kebijakan komisaris dalam pengawasan dana pensiun telah dilakukan di PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) yang dalam 1,5 tahun selalu memaparkan investasi dana pensiunnya.

“Itu merupakan salah satu bentuk dari level komisaris ikut mengawasi dana pensiun yang dulu belum pernah terjadi,” ungkapnya. 

Keterlibatan jajaran direksi Telkom dilakukan oleh direktur keuangan dan direktur human capital dalam proses pengajuan dan keputusan untuk investasi dana pensiun. 

Terkait dengan dana pensiun yang bekerjasama dengan Indonesia Financial Group (IFG), Arya menyebut bahwa hal itu merupakan bentuk kerjasama B2B.  “Silahkan saja, tapi bukan berarti semua dana pensiun diserahkan ke IFG,” jelasnya. 

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapan mayoritas dana pensiun miliki negara dalam kondisi memprihatinkan. Persentase Dapen memprihatikan ini mencapai 65 persen dari keseluruhan dana pensiun di bawah perusahaan pelat merah. 

Dari jumlah Dapen yang memprihatinkan ini, terjadi defisit dana mencapai Rp9,8 Triliun pada 2021. Erick Thohir pun meminta semua pihak agar tidak lengah. Dia mengingatkan agar kejadian defisit ini tidak menjadi bom waktu dikemudian hari. 

Erick menyebut aset industri dana pensiun di Indonesia dibandingkan produk domestik bruto (PDB) masih rendah yakni 5,8 persen. Menurutnya, angka tersebut lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Filipina 10,8 persen dan Malaysia 22 persen. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper