Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku pasar negri jiran Malaysia membutuhkan waktu hingga lima tahun untuk menerima instrumen waran terstruktur saat pertama kali diluncurkan sekitar 20 tahun lalu. Hal ini karena pada saat itu edukasi produk yang relatif baru ini cukup sulit lantaran perkembangan teknologi informasi belum sepesat saat ini. Lantas bagaimana dengan Indonesia?
Regional Head of Equity & Commodity Derivatives, Maybank Investment Banking Group Azzahir Azhar mengatakan tingkat penerimaan pasar terhadap waran terstruktur di Indonesia diproyeksi bakal lebih cepat ketimbang Malaysia.
“Kalau di Malaysia saya kira lima tahun sebelum benar-benar diterima masyarakat. Namun saat itu belum ada sosial media, internet, maupun Instagram. Edukasi soal waran terstruktur di Malaysia saat itu lebih lambat,” kata Azzahir di Gedung BEI, Jakarta, Senin (13/2/2023).
Menurut dia, tingkat kesiapan investor dan pasar di Indonesia sudah cukup tinggi untuk instrumen waran terstruktur. Diketahui instrumen waran terstruktur relatif baru di Indonesia. BEI baru meluncurkan instrumen ini pada September 2022. Saat ini, baru ada dua perusahaan yang menerbitkan waran terstruktur yakni RHB Sekuritas dan Maybank Sekuritas.
Dia mengatakan tingkat pemahaman investor dan pasar di Indonesia sudah cukup tinggi saat waran terstruktur diluncurkan, ketimbang saat pertama kali diluncurkan di Malaysia sekitar 20 tahun lalu.
“Saya tidak akan terkejut sekitar dua tahun lagi lebih banyak pemain yang masuk dalam instrumen ini,” kata dia.
Baca Juga
Adapun, PT Maybank Sekuritas Indonesia (Maybank Sekuritas) menerbitkan delapan seri waran terstruktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (13/2/2023). Kedelapan seri waran terstruktur ini masing-masing menggunakan underlying saham konstituen IDX30.
Kedelapan saham itu adalah, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Astra Internasional Tbk. (ASII), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Maybank menawarkan harga kedelapan seri tersebut mulai dari Rp306-570 per unit di masa penawaran umum perdana yang telah dilakukan pada tanggal 2 - 6 Februari 2023 lalu.