Bisnis.com, JAKARTA — Asep Sulaeman Sabanda, yang kerap dijuluki sebagai Sultan Subang, beberapa kali melakukan strategi jual-beli saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS).
Asep Sulaeman menjual lebih dari 1,75 miliar saham BEBS dalam kurun 4—17 Januari 2023, tetapi kemudian melakukan pembelian kembali. Berdasarkan laporan perubahan kepemilikan saham tertanggal 10 Februari 2023, Asep Sulaeman menjelaskan bahwa dia telah mentransaksikan total 1.759.449.200 (1,75 miliar) saham BEBS.
Dia melakukan penjualan dalam tiga kali transaksi selama periode tersebut. Transaksi pertama pada 4 Januari 2023 dilakukan Asep dengan menjual 1,75 miliar saham BEBS di harga Rp805 per saham.
Dia kemudian kembali menjual 6,80 juta saham BEBS pada 11 Januari 2023 dengan harga Rp755. Selanjutnya pada 12 Januari 2023 terdapat 17,52 juta saham yang dijual seharga Rp765 per lembarnya.
Jika diakumulasi, maka Asep Sulaeman mengantongi sekitar Rp1,41 triliun dari keseluruhan aksi jual tersebut.
“Transaksi ini dilakukan dalam rangka divestasi,” tulisnya, dikutip Minggu (12/2/2023).
Baca Juga
Manuver Asep Sulaeman Sabanda tidak berhenti sampai di sana. Dia kemudian kembali membeli 15.977.400 saham BEBS dengan mahar Rp715 pada 17 Januari 2023.
Transaksi itu dilanjutkan dengan pembelian 5.139.900 saham BEBS di harga Rp720 pada hari yang sama. Total nilai transaksi pembelian tersebut mencapai Rp15,12 miliar dan saham dibeli pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihya Subang itu dengan harga yang lebih murah daripada harga yang dipatok saat ia menjualnya.
Menyusul transaksi tersebut, kepemilikan minoritas langsung Asep Sulaeman di BEBS terdilusi dari mulanya 3,08 miliar saham yang setara 6,85 persen menjadi 1,33 miliar saham atau 2,96 persen.
Adapun, saham BEBS saat ini masu stagnan di posisi Rp595, menyusul suspensi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi II perdagangan 18 Januari 2023. Belum ada informasi lebih lanjut kapan suspensi saham BEBS dapat dibuka.
Per 31 Januari 2023, PT Berkah global Investama selaku pengendali mengempit 33,16 persen saham BEBS, Asep Sulaeman Sabanda 2,96 persen, masyarakat 52,25 persen, Sugiarwati Lucky 4,98 persen, PT Cipta Ihya Nusantara 2,22 persen, dan PT Berkah Multi Beton 1,36 persen.