Bisnis.com, JAKARTA – Menutup Januari 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup parkir di zona merah. Sejumlah saham seperti BBRI, ADRO, BYAN, BEBS, dan TPIA menjadi pemberat pergerakan IHSG.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (31/1/2023), IHSG ditutup melemah 33,19 poin tau 0,48 persen ke 6.839,34. Hingga akhir Januari 2023, IHSG terpantau terkoreksi hingga 11,28 poin atau 0,16 persen.
Sejumlah saham, dari sektor perbankan dan batu bara menjadi penahan pergerakan IHSG. Pertama, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan penurunan harga 7,3 persen dan berkontribusi menyeret IHSG turun 44,54 poin.
Selanjutnya, harga saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) secara ytd tercatat turun 23,1 persen dan menyumbang 29,77 poin pelemahan untuk IHSG. Kemudian, saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) juga menekan IHSG sebanyak 17,47 poin setelah harganya turun 4,3 persen.
Ada pula saham BEBS yang turun 19,6 persen dan menyeret IHSG turun hingga 9,37 poin, saham TPIA turun 10,1 persen dan menekan IHSG turun 8,64 poin, dan saham PGAS yang turun 12,2 persen dan membawa IHSG turun 5,78 poin. Adapun, saham yang membebani IHSG lainnya ada UNTR, BBCA, ARTO, dan MTEL.
Sementara itu, saham yang berhasil menahan pelemahan IHSG lebih dalam di antaranya ada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang menguat 23,1 persen sepanjang Januari 2023 dan mengangkat IHSG sebanyak 39,94 poin.
Baca Juga
Selanjutnya, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) terpantau menguat 14,6 persen ytd dan menyumbang penguatan 17,41 poin pada IHSG. Lebih lanjut, ada saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang menguat 5,3 persen dan menyumbang 14,09 poin pada IHSG.
Saham lainnya yang menahan pelemahan IHSG lebih lanjut ada TLKM yang menguat 2,7 persen dan menyumbang 12,22 poin ke IHSG, saham AMRT turut naik 6,8 persen ytd dan menyumbang 8,74 persen ke IHSG. Adapun, saham ANTM, SMGR, MEDC, MEGA, dan BRMS juga menjadi penopang IHSG.
Saham Pendorong dan Penekan IHSG Januari 2023
Memulai Februari, Analis Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan secara teknikal, IHSG bisa bergerak menguat ke kisaran level psikologis 7.000-7.100.
“Hal ini didukung dengan beberapa data yang akan rilis pada Februari yang beberapa di antaranya diproyeksikan dapat memberikan dampak positif ke IHSG. Salah satunya The Fed Rate dalam FOMC di awal Februari 2023, di mana kenaikan suku bunga acuan diperkirakan hanya sebesar 25 bps, lebih lambat dari kenaikan dalam beberapa FOMC terakhir,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (31/1/2023).