Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Turun Terpicu Penguatan Dolar AS Jelang Rilis Data Inflasi Konsumen

Emas turun 0,21 persen ke 1.874,50 dolar AS per ounce. Pelemahan terjadi terimbas dolar AS yang menguat jelang rilis data inflasi pekan depan.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia turun menjadi 1.874,50 dolar AS per ounce terimbas penguatan dolar AS./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia turun menjadi 1.874,50 dolar AS per ounce terimbas penguatan dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas merosot pada penutupan perdagangan Jumat (10/2/2023) waktu setempat, mencatat penurunan untuk hari kedua berturut-turut terseret oleh penguatan dolar AS menjelang rilis data inflasi konsumen pekan depan dan para investor menimbang sinyal hawkish kebijakan moneter dari Federal Reserve.

Mengutip Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, jatuh 4,0 dolar AS atau 0,21 persen menjadi ditutup pada 1.874,50 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi 1.883,50 dolar AS dan terendah 1.863,50 dolar AS.

Emas berjangka tergelincir 12,20 dolar AS atau 0,65 persen menjadi 1.878,50 dolar AS pada Kamis (9/2/2023), setelah terdongkrak 5,9 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.890,70 dolar AS pada Rabu (8/2/2023), dan naik 5,30 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.884,80 dolar AS pada Selasa (7/2/2023).

Emas melemah 0,1 persen untuk minggu ini, mencatat kerugian mingguan kedua berturut-turut karena pasar menilai kembali ekspektasi mereka akan kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Federal Reserve.

Dolar AS menguat pada perdagangan Jumat (10/2/2023) karena pelaku pasar menunggu laporan inflasi utama AS, dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,38 persen menjadi 103,6290, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Serangkaian sinyal hawkish dari pejabat Fed juga membuat logam kuning di bawah tekanan, karena Ketua Fed Jerome Powell dan beberapa pembicara lainnya memperingatkan bahwa suku bunga kemungkinan akan naik lebih lanjut.

Meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS juga mengurangi daya tarik emas.

Sementara itu, pembacaan awal indeks sentimen konsumen Universitas Michigan meningkat menjadi 66,4 pada Februari dari 64,9 pada Januari.

Para analis pasar berpendapat bahwa pedagang menghindari pembukaan posisi beli baru menjelang laporan indeks harga konsumen yang akan dirilis pada Selasa (14/2/2023) pekan depan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 6,8 sen atau 0,31 persen, menjadi menetap pada 22,075 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April berkurang 12,40 dolar AS atau 1,29 persen, menjadi ditutup pada 951,80 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper