Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) batal masuk ke Indeks MSCI Global periode terbaru. Analis memperkirakan saham GOTO masih berpeluang masuk ke Indeks MSCI Global pada rebalancing portofolio bulan Mei mendatang.
Head of Retail Research CGS-CIMB Sekuritas Fanny Suherman mengatakan saham GOTO bisa masuk ke dalam Indeks MSCI pada Mei. Hal ini melihat emiten teknologi lain yang merupakan peers GOTO, PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) yang telah masuk terlebih dahulu ke Indeks MSCI Small Cap pada November tahun lalu.
"Karen gagal masuk MSCI, mungkin hari ini investor retail atau hedge fund menjual saham tersebut. Cuma kalau kami lihat, ada potensi local fund masuk ke saham GOTO," kata Fanny dalam live instagram CGS-CIMB Sekuritas, Jumat (10/2/2023).
Dia juga melihat peluang saham GOTO untuk masuk indeks global lain, yakni FTSE terbuka lebar. Pasalnya, saham GOTO telah memenuhi semua syarat agar bisa masuk ke dalam Indeks FTSE. Apabila saham GOTO berhasil masuk ke Indeks FTSE, Fanny memperkirakan akan terdapat tambahan passive inflow sebesar Rp1,6 triliun ke saham GOTO.
"Kalau tidak ada halangan apapun, dan saham GOTO bisa masuk FTSE, ini bisa mengerek saham GOTO ke depan," tuturnya.
Dia menyarankan investor untuk buy on weakness pada saham GOTO. Menurutnya, karena hari ini saham GOTO gagal masuk ke Indeks MSCI, investor ritel dan hedge fund berpotensi keluar.
Baca Juga
Sementara itu, berdasarkan teknikal, investor dapat mencermati saham GOTO jika berada pada level Rp100-Rp103.
Sebelumnya, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan saham-saham dalam papan ekonomi baru memiliki peluang masuk yang sama besarnya ke Indeks FTSE Russell. Namun, menurutnya saham GOTO memiliki peluang masuk yang lebih besar dibandingkan konstituen lainnya seperti PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), dan PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI).
"GOTO bisa berpotensi cukup besar untuk masuk, karena kalau kita perhatikan FTSE itu kan bicara soal likuiditas. Kedua, juga bicara tentang free floatnya yang kalau kita perhatikan, GOTO free floatnya mengalami peningkatan, 63,42 persen," ujar Nico.
Lebih lanjut, Nico menjelaskan anggota FTSE Russell diseleksi dengan sangat ketat, dengan memperhatikan beberapa kriteria seperti free float di atas 5 persen, likuiditas yang diukur dari median atas daily trading bulanan, aktivitas selama 60 hari terakhir, hingga peraturan pembatasan kepemilikan asing.
Sebagai informasi, saham GOTO tercatat kembali mengalami auto reject bawah dengan turun 6,25 persen atau 7 poin, ke level 105 per saham pukul 10.00 WIB. Saham GOTO diperdagangkan sebanyak 7.243 kali, dengan volume 557,2 juta saham, dengan nilai Rp58,5 miliar.
Kapitalisasi pasar GOTO saat ini turun menjadi Rp124,3 triliun, dari sebelumnya Rp132,6 triliun pada perdagangan kemarin, Kamis (9/2/2023).