Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Pede Penjualan Sukuk Ritel SR018 Bisa Lampaui SBR012

Pemerintah akan melelang surat berharga syariah negara (SBSN) ritel atau sukuk negara ritel seri SR018 pada Maret 2023 mendatang.
Investor menunjukan aplikasi reksadana yang menjual Surat Berharga Negara di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Investor menunjukan aplikasi reksadana yang menjual Surat Berharga Negara di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah akan melelang surat berharga syariah negara (SBSN) ritel atau sukuk negara ritel seri SR018 pada Maret 2023 mendatang.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan optimistis akan mendapat respon positif dari masyarakat, melebihi SBN ritel seri SBR012.

Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah menjelaskan penjualan SR018 diharapkan bisa lebih besar dari SBR012 karena dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Diketahui, SBR012 telah terjual mencapai Rp22,18 triliun.

“Penjualan SR018 diharapkan bisa lebih besar dari SBR012 karena SR018 bersifat tradable, yang merupakan karakteristik cukup penting bagi investor ritel yang concern terhadap isu likuiditas. Selain itu, terdapat seri SR012 yang akan jatuh tempo pada 10 Maret 2023 berpotensi untuk diinvestasikan kembali ke SR018.,” kata Dwi kepada Bisnis, Kamis (9/2/2023).

Menurut Dwi Investo juga akan tertarik dengan karakteristik aman dari SR018. Prinsip syariah dari SR018 juga akan menjadi katalis positif bagi instrumen investasi ini.

“Dengan prinsip syariah [memperoleh opini syariah dari DSN-MUI] sehingga investor yang concern terhadap shariah compliance tidak perlu khawatir,” kata Dwi. 

Lebih lanjut, investor juga akan tertarik dengan harga SR018 yang terjangkau. Investor ritel dapat membeli SR018 di harga Rp1 juta dan dapat dipesan dengan platform online.

SR018, lanjut Dwi, juga memberikan kupon secara reguler, sehingga investor dapat menggunakan imbalan per bulan untuk memenuhi kebutuhan keuangannya secara terencana.  

Seri sukuk ritel ini juga dapat diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga meminimalisir risiko likuiditas.

“Tentu saja, ikut serta dalam membangun negeri, karena hasil penerbitan digunakan untuk pembiayaan pembangunan,” katanya.

Lebih lanjut, katalis positif lainnya adalah tren pergerakan yield di pasar keuangan yang diprediksi sevolatile tahun lalu. Bahkan, kata dia yield diperkirakan cenderung turun.

“Minat terhadap instrument SBN Ritel, termasuk SR018 yang terdekat ini, diproyeksikan juga masih cukup tinggi seiring iklim investasi yang diproyeksikan cukup kondusif,” katanya.

Sebelumnya, Research & Consulting Manager PT Infovesta Utama Nicodimus Anggi Kristiantoro mengatakan animo masyarakat untuk membeli sukuk ritel ini akan tinggi. Salah satunya karena fitur syariah yang tersemat dalam surat utang ini.

“Animo sukuk ritel akan ramai karena bagi investor yang berorientasi syariah akan bisa berinvestasi pada seri sukuk ini,” kata Anggi kepada Bisnis, Kamis (9/2/2023).

Anggi mengatakan fitur SR018 yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder juga menjadi pemanis bagi sukuk ritel ini.

Fitur tersebut akan sangat menarik investor untuk berinvestasi di seri SR018. Investor, bisa mendapat nilai tambah dengan memperdagangkan SR018 di pasar sekunder.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper