Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penawaran SBR012 Ditutup, Laku Keras hingga Rp22,68 triliun

Pemerintah telah menutup penawaran untuk penjualan surat berharga negara (SBN) ritel seri SBR012-T2 dan SBR012-T4 pada hari ini.
ilustrasi obligasi
ilustrasi obligasi

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah menutup penawaran untuk penjualan surat berharga negara (SBN) ritel seri SBR012-T2 dan SBR012-T4 pada hari ini, Kamis pukul 10.00 WIB. 

Berdasarkan data di laman sbn.investree.id dua seri SBR012 sudah terjual sebanyak Rp22,68 triliun. Jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat target awal dua seri SBR bertenor dua dan empat tahun ini.

Secara perinci, SBR012-T2 terjual sejumlah Rp16,73 triliun atau 89,24 persen dari target teranyar yakni Rp18,75 triliun. Sementara itu, seri SBR012-T4 terjual sebanyak Rp5,95 triliun atau 88,18 persen dari target teranyarnya sebesar Rp6,75 triliun.

Sebelumnya, Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan hingga Rabu (8/2/2023), dua seri SBR012 sudah terjual sebanyak Rp21,11 triliun. Jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat kuota awal yang ditetapkan pemerintah untuk dua seri SBN ritel ini, yang sebesar Rp10 triliun.

“Sore hari ini, Rabu, 8 Februari 2023, pukul 15.00 pemesanan Savings Bond Ritel seri SBR012-T2 dan SBR012-T4 telah mencapai Rp21.11 triliun dan jumlah investor 81.528 SID (Single Investor Identification),” kata Deni dalam keterangannya kepada Bisnis, Rabu (8/2/2023).

Deni memerinci, SBR012-T2 telah terjual sebanyak Rp15,86 triliun, sementara itu seri SBR012-T4 telah terjual sebanyak Rp5,24. Deni menyebut pemerintah masih membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berinvestasi pada SBR012-T2 maupun seri SBR012-T4.

“Pemerintah masih membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berinvestasi pada SBR012-T2 dan SBR012-T4, yang akan ditutup masa penawarannya pada esok hari pukul 10.00 WIB,” kata Deni.

Sebelumnya, Pemerintah mengaku akan menambah kuota pemesanan secara bertahap sampai batas tertentu. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan menjelaskan penambahan kuota ini mempertimbangkan antusiasme masyarakat yang tinggi dari penerbitan sebelumnya dan dalam rangka meningkatkan porsi investor domestik pada pendalaman pasar SBN.

"Maka Pemerintah menaikkan kuota pemesanan secara bertahap sampai dengan batas tertentu, sesuai dengan strategi pembiayaan pemerintah," kata Deni lewat pesan singkat, Jumat (3/2/2023).

Lebih lanjut, Deni mengungkapkan, antusiasme masyarakat terhadap SBR012 dipicu oleh fitur-fitur yang terdapat pada kedua seri SBR tersebut. 

"Antara lain aman, kupon bersifat mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) yang dibayar setiap bulan, dan terdapat fasilitas early redemption," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper