Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Unilever (UNVR) Turun ke Posisi Rp5,4 Triliun, Ini Detailnya

PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) membukukan laba bersih sebesar Rp5,4 triliun sepanjang 2022. Laba tersebut lebih rendah daripada capaian 2021.
Sanjiv Mehta (tengah), resmi menjadi Presiden Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). /Bisnis-Iim F. Timorria.
Sanjiv Mehta (tengah), resmi menjadi Presiden Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). /Bisnis-Iim F. Timorria.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) membukukan laba bersih sebesar Rp5,4 triliun sepanjang 2022. Laba tersebut lebih rendah daripada capaian 2021 yang mencapai Rp5,75 triliun.

Unilever membukukan penurunan laba bersih meskipun penjualan meningkat. Sepanjang tahun lalu, UNVR mengakumulasi penjualan sebesar Rp41,2 triliun, tumbuh 4,2 persen dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp39,54 triliun.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan 2022 merupakan tahun ketika UNVR menyiapkan landasan yang lebih kuat untuk tumbuh lebih baik setelah melalui 2021 yang berat. Dia menyebutkan Unilever berhasil meningkatkan pangsa pasar di tengah persaingan industri FMCG yang ketat.

“Terlepas dari persaingan yang ketat dalam industri FMCG dan berbagai tantangan seperti kenaikan harga komoditas dan bahan bakar, daya saing kami telah meningkat dengan total pangsa pasar pada 2022 menguat dibandingkankan dengan 2021,” kata Ira dalam keterangan resmi, Kamis (9/2/2023).

Ira mengatakan Unilever telah memperkuat fundamental pada 2022 melalui lima strategi yang mencakup penguatan kekuatan brand utama, memperkaya portofolio produk premium, memperkuat posisi di kanal general trade maupun modern, penerapan adopsi digital di semua lini bisnis, dan mengedepankan bisnis berkelanjutan.

Sejalan dengan strategi tersebut, Unilever memutuskan meningkatkan belanja media. Investasi belanja iklan pada 2022 meningkat lebih dari 30 persen jika dibandingkan dengan 2021 yang mencapai Rp2,18 triliun dan Rp1,73 triliun untuk promosi.

“Upaya ini terbukti mampu meningkatkan daya saing brand-brand Unilever pada 2022. Sebagaimana tecermin dari total pangsa pasar yang lebih besar dibandingkankan dengan 2021 baik secara nilai maupun volume,” papar Ira.

Unilever juga memulai program transformasi kanal penjualan pada semester II/2021 dengan mengkonsolidasikan jumlah distributor DT. Kemudian Unilever mengurangi stok barang dari sisi trade pada kuartal III/2022 dan hal ini berlanjut pada kuartal IV/2022.

Ira mengatakan upaya mengurangi level stok mulai menunjukkan hasil yang positif, baik dari segi biaya maupun inovasi kepada konsumen. “Pengurangan stok ini tidak berpengaruh terhadap penjualan pada outlets ataupun pada konsumen, tercatat penjualan dari customer perusahaan pada konsumen mengalami pertumbuhan kuat sebesar 5,6 persen pada 2022,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper