Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lippo Karawaci (LPKR) Tarik Pinjaman Rp3,89 Triliun, Bayar Utang Obligasi Global

Dapat fasilitas kredit sindikasi Rp6 triliun, Lippo Karawaci (LPKR) melakukan penarikan awal Rp3,89 triliun untuk buyback dua obligasi global.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady memberikan penjelasan saat halalbihalal dengan media, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady memberikan penjelasan saat halalbihalal dengan media, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konglomerat Mochtar Riady PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) mendapatkan fasilitas kredit sindikasi Rp6 triliun dan melakukan penarikan awal Rp3,89 triliun untuk membeli kembali (buyback) dua surat utang senior sebesar US$845 juta setara Rp12,77 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Kamis (8/2/2023), emiten berkode LPKR ini mendapatkan perjanjian fasilitas kredit sindikasi Rp6 triliun dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA).

Dari fasilitas kredit yang didapat tersebut, LPKR melakukan penarikan awal Rp3,89 triliun pada 6 Februari 2023. Adapun, tingkat suku bunga yang diberikan beruapa 2,25 persen ditambah BI7DRR dalam jangka waktu 84 bulan ke depan.

"Dana yang diperoleh dari pinjaman sindikasi berdasarkan perjanjian pinjaman sindikasi tersebut akan digunakan, antara lain, untuk melakukan pelunasan sebagian atau seluruh dari masing–masing surat utang 2025 dan surat utang 2026," terang manajemen dalam keterbukaan tersebut.

Surat utang 2025 yakni surat utang senior senilai US$420 setara Rp6,35 triliun dengan bunga 8,125 persen dan jatuh tempo pada 2025, diterbitkan oleh Theta Capital Pte.Ltd. dan dijamin oleh LPKR.

Sementara itu, surat utang 2026 adalah surat utang senior senilai US$425 juta setara Rp6,42 triliun dengan bunga 6,75 persen dan jatuh tempo pada 2026, diterbitkan oleh Theta Capital Pte. Ltd dan dijamin oleh LPKR. 

Baru-baru ini LPKR menargetkan marketing sales sebesar Rp4,9 triliun pada 2023. CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan tekanan inflasi dan tingkat suku bunga yang meningkat merupakan tantangan makro yang perlu dikelola di 2023.

“Kami bangga dengan apa yang telah kami capai pada tahun 2022, tetapi perlu mengelola tantangan makro yang semakin menantang pada tahun 2023, termasuk tekanan inflasi dan lingkungan suku bunga yang meningkat, yang dapat menyebabkan melemahnya permintaan,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (7/2/2023).

Target marketing sales yang ditetapkan tersebut, menurut Jhon, sebagian besar akan didorong oleh produk perumahan baru, termasuk proyek tanah, bangunan rendah, dan bangunan menengah di Lippo Village dan Lippo Cikarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper