Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas berbalik ke zona hijau pada perdagangan Senin (6/2/2023) meskipun sempat tertekan penguatan dolar AS. Penguatan harga emas ditopang oleh aksi beli kembali setelah sempat melemah tajam.
Mengutip data Bloomberg, Senin (6/2/2023), pukul 17.40 WIB, harga emas Spot terpantau naik 0,46 persen atau 8,62 poin ke US$1.873,59 per troy ons. Sementara itu, harga emas Comex naik 0,49 persen atau 9,20 poin ke US$1.885,80 per troy ons.
Sebelumnya, pada awal perdagangan hari ini harga emas sempat bergerak turun setelah AS merilis data jumlah tenaga kerja penerima upah di AS, selain sektor pertanian, perkebunan, peternakan, militer, dan pegawai sipil AS, naik menjadi 517.000.
Jumlah tersebut jauh di atas data pada bulan sebelumnya yaitu 260.000 dan hal ini menopang naiknya dolar AS, seiring ekspektasi kembali akan pulihnya ekonomi di AS.
“Data ekonomi yang membaik tersebut membantu minat beli pasar terhadap dolar AS dan menekan minat pasar pada logam emas. Walau rencana The Federal Reserve untuk tidak menaikkan suku bunga lebih tinggi lagi dapat membantu menopang harga emas menguat,” ungkap Analis MIFX Faisyal dalam riset, Senin (6/2/2023).
Dolar AS juga berbalik menguat setelah anjlok ke level terendahnya sejak April 2022 karena adanya ekspektasi pelaku pasar bahwa The Fed akan segera mengendalikan laju kenaikan suku bunga. Data tersebut memacu ekspektasi bahwa pembuat kebijakan Federal Reserve tak akan punya banyak pilihan selain mempertahankan suku bunga tinggi untuk memerangi inflasi.
Baca Juga
MIFX memperkirakan sentimen data tenaga kerja AS masih berpeluang menopang naik dolar AS, sehingga harga emas masih mungkin tertekan di tengah minimnya data ekonomi penggerak.
“Tetapi dengan aksi beli kembali berlanjut, harga emas bisa naik ke atas level US$1.885, dan aksi beli berpotensi menopang harga emas kembali ke atas level US$1.900,” paparnya.
MIFX merekomendasikan emas berpeluang dijual selama bergerak di bawah level resistance di US$1.883 per troy ons, karena berpotensi bergerak turun menguji support terdekat di US$1.872.
Namun, jika bergerak naik hingga menembus ke atas level US$1.883, berpeluang dibeli karena berpotensi bergerak naik mengincar resistan selanjutnya di US$1.889 per troy ons.