Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan kontribusi waran terstruktur atau structured warrant dapat mencapai 5 persen ke rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada 2026.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan jika target RNTH tumbuh Rp25 triliun pada 2027, maka kontribusi waran terstruktur ke RNTH dapat mencapai Rp1,25 triliun pada rata-rata harian.
"Angka yang kami ambil tadi adalah bagaimana benchmarking di bursa lain yang lebih dulu menerapkan waran terstruktur. Jadi memang kami harapkan kontribusi dari produk kami terhadap total trading kami mencapai 5 persen," ujar Iman, di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan saat ini memang hanya ada satu anggota bursa (AB) penerbit waran terstruktur. Akan tetapi, dalam waktu dekat akan ada satu lagi AB yang akan menjadi penerbit, Maybank Sekuritas.
Menurut Jeffrey, Maybank Sekuritas akan menerbitkan waran terstruktur pada 13 Februari, dengan 8 seri waran terstruktur.
Jeffrey menjelaskan, saat ini AB yang bisa menerbitkan waran terstruktur memang cukup sempit, karena selain peraturan kecukupan MKBD, AB juga harus memiliki expertise perdagangan waran terstruktur sebagai liquidity provider.
Baca Juga
Sebagai informasi, saat ini penerbitan struktur waran baru dilakukan satu sekuritas, yakni RHB Sekuritas. Sementara itu, Maybank Sekuritas akan menerbitkan delapan waran terstruktur dengan underlying saham ANTM, ASII, BBCA, BBRI, MDKA, PGAS, PTBA, dan TLKM.
Adapun Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menuturkan minat investor pada waran terstruktur cukup besar. Dia berharap, semakin banyak AB yang menerbitkan waran terstruktur, maka likuiditas dari transaksi struktur waran semakin membaik.
"Karena di negara tetangga di Thailand, Singapura, dan Malaysia transaksi waran terstruktur ini cukup tinggi, bahkan bisa berkontribusi lebih dari 5 persen dari transaksi bursanya. Kami juga akan ke sana," tutur Irvan.