Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menanggapi kabar investasi pada e-commerce JD.ID yang menutup operasinya di Indonesia. GOTO merupakan salah satu investor di JD.ID.
Chief of Corporate Affair GOTO Nila Marita mengatakan GoTo secara berkala melakukan tinjauan atas investasi dan kepemilikannya pada berbagai perusahaan ventura bersama, dan asosiasi maupun investasi lainnya.
"Per April 2021, investasi GoTo pada JD.com E-Commerce Singapore Pte. Ltd. telah direklasifikasikan sebagai komponen dari investasi lain-lain pada laporan posisi keuangan GOTO, serta GOTO tidak lagi memiliki pengaruh signifikan pada JD," kata Nila, Kamis (2/2/2023).
Dia melanjutkan, sebagai pemegang saham minoritas, GOTO telah mendapatkan pemberitahuan dari perusahaan induk JD mengenai rencana likuidasi tersebut dan telah memberikan persetujuan terhadap proses yang dilakukan. Seluruh biaya likuidasi bersih yang muncul akan dibebankan pada perusahaan induk JD.
"Likuidasi ini tidak akan berdampak material kepada arus kas, margin kontribusi, atau EBITDA GOTO yang disesuaikan," ucapnya.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2022, GOTO menyampaikan telah kehilangan pengaruh signifikan pada JD per April 2021. Sementara itu, berdasarkan prospektus, kepemilikan GOTO di JD.ID berkurang setiap tahunnya sejak 2020.
Baca Juga
Pada 2018 dan 2019, kepemilikan GOTO di JD.ID masih berkisar sebesar 35 persen. Lalu, pada 2020, jumlah kepemilikan GOTO di JD berkurang menjadi 15 persen. Adapun, pada 2021, GOTO tidak mencantumkan berapa sisa kepemilikannya di prospektus.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham GOTO ditutup naik tinggi 9,73 persen atau 11 poin ke level 124 per saham. Secara year-to-date (YTD), saham GOTO telah menguat 36,26 persen secara YTD.
Saham GOTO diperdagangkan pada rentang 114-125 hari ini. Saham GOTO memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp146,8 triliun.