Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau merespons kebijakan suku bunga The Fed teranyar. Indeks komposit menguat 0,41 persen ke level 6.890,57 pada perdagangan Kamis (2/2/2023) setelah The Fed memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, lebih rendah dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya sebesar 50 basis poin.
Berdasarkan data RTI pukul 15.01 WIB, IHSG menguat 28,31 poin dan sempat mencapai level tertinggi 6.896,73. Adapun level terendah IHSG hari ini berada di 6.855,36.
Kapitalisasi pasar naik ke Rp9.515 triliun dibandingkan dengan kemarin di Rp9.455 triliun dengan 295 saham menguat, 237 saham berakhir di zona merah, dan 185 saham stagnan.
Kenaikan IHSG terutama disebabkan oleh menguatnya sektor teknologi sebesar 4,48 persen, kemudian disusul indeks sektor keuangan naik 0,76 persen, sektor konsumer cyclical naik 0,52 persen, dan properti yang naik 0,92 persen.
Adapun sektor yang melemah mencakup infrastruktur sebesar 0,56 persen dan industrial turun 0,44 persen.
Saham-saham pemimpin jajaran top gainers hari ini adalah OMRE yang melesat 24,79 persen ke Rp755. Kemudian saham GOLD naik 24,68 persen dan SDPC naik 24,58 persen.
Di jajaran top 10 saham-saham berkapitalisasi besar, saham GOTO memimpin kenaikan dengan penguatan sebesar 9,73 persen sehingga bertengger di Rp124. Selanjutnya TPIA dan UNVR menguat masing-masing 2,19 persen dan 2,16 persen.
Beberapa penghuni big cap yang melemah adalah BBRI sebesar 1,71 persen, ASII turun 1,25 persen, BBCA melemah 0,59 persen, dan BBNI turun 0,27 persen.
Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya menyebutkan Wall Street menguat merespons kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 25 basis poin yang sesuai dengan ekspektasi pasar. Pada penutupan perdagangan Rabu (1/2/2023), Nasdaq menguat 2 persen, S&P 500 menguat 1 persen, sementara Dow Jones berakhir flat dengan kenaikan 0,2 persen.
Meski demikian, pergerakan IHSG sempat diramalkan dipengaruhi oleh beragamnya sentimen dari luar. Termasuk dari kawasan Eropa yang berpotensi tetap mempertahankan agresivitas kebijakan suku bunga untuk beberapa waktu ke depan karena inflasi di kawasan Euro cenderung tetap tinggi di kisaran 9 persen pada Januari 2023.
Sebelumnya, IHSG diramal terkonsolidasi di atas MA50 di 6.830 di Kamis pada perdagangan hari ini.