Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menyebut total penawaran lelang untuk delapan seri surat utang negara (SUN) mencapai Rp67,08 triliun. Kedelapan SUN itu dilelang pada hari ini, Selasa (31/1/2023). Total penawaran itu melampaui target indikatif pemerintah yang sebesar Rp23 triliun.
Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Deni Ridwan mengatakan minat investor masih tinggi meski ada sikap wait and see, lantaran menunggu hasil rapat FOMC The Fed.
Menurut dia tingginya penawaran SUN ditopang oleh penurunan tekanan inflasi global dan potensi resesi di AS yang kemungkinan tidak seburuk perkiraan sebelumnya. Tingginya penawaran, lanjut Deni juga didorong oleh proyeksi kondisi ekonomi Emerging Market (EM) yang relatif lebih baik dari advanced countries pada tahun 2023.
"Di samping itu, Capital flows di bonds market kembali masuk ke negara-negara EM, termasuk Indonesia di sepanjang Januari,” kata Deni dalam keterangan tertulis, Selasa (31/1/2023).
Adapun kedelapan SUN yang dilelang hari ini yakni SPN03230503 (New Issuance), SPN12240201, (New Issuance), FR0095 (Reopening), FRSDG001 (Reopening), FR0096 (Reopening),FR0098 (Reopening), FR0097 (Reopening), FR0089 (Reopening).
Dari kedelapan seri tersebut, seri FR0095 mendapat penawaran tertinggi Rp21,89 triliun, diikuti seri FR0096 Rp21,34 triliun, dan FRSDG001 Rp6,16 triliun.
Baca Juga
Menurut Deni, permintaan investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids, masing-masing sebesar 64,45 persen dari total incoming bids dan 54,13 persen dari total awarded bids.
“Incoming bids terbesar adalah pada tenor 5 tahun yaitu Rp21,89 triliun (32,63 persen dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp8,15 triliun (35,43 persen dari total awarded bids),” kata Deni.
Dari total penawaran Rp67,08 triliun tersebut pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp23 triliun. Hal ini dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023.
Deni mengatakan pemerintah mempertimbangkan kondisi pasar keuangan terkini, kebutuhan pembiayaan, dan kondisi kas negara, sehingga penerbitan SBN dilakukan sesuai kebutuhan, dengan biaya yang paling optimal dan risiko yang terukur.
“Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2023,” katanya.