Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada 6.039 Investor yang Tersangkut di Saham Sultan Subang BEBS

Terdapat 6.039 investor kini yang menunggu nasib di saham terafiliasi Sultan Subang, PT Berkah Beton Sedaya Tbk. (BEBS) yang sedang disuspensi.
Komisaris Utama PT Berkah Beton Sadaya Tbk Haji Herdis Sudana (kiri) berfoto bersama Direktur Utama Hasan Muldhani (kanan) dalam seremoni pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia./Istimewa
Komisaris Utama PT Berkah Beton Sadaya Tbk Haji Herdis Sudana (kiri) berfoto bersama Direktur Utama Hasan Muldhani (kanan) dalam seremoni pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Terdapat 6.039 investor kini yang menunggu nasib di saham terafiliasi Sultan Subang, PT Berkah Beton Sedaya Tbk. (BEBS) yang sedang disuspensi.

Berdasarkan data RTI, terdapat 6.039 investor yang kini portofolionya tersangkut di saham produsen beton itu. Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam pengumumannya  memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek BEBS di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi II perdagangan tanggal 18 Januari 2023, sampai pengumuman lebih lanjut.

"Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan," kata keterangan BEI.

Sebagai informasi, Sultan Subang merupakan salah satu pemegang saham BEBS, dengan kepemilikan 3,08 miliar saham atau 6,85 persen. Pengendali saham BEBS adalah PT Berkah Global Investama dengan kepemilikan saham 15,72 miliar saham atau 34,95 persen.

Di sisi lain, Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI) menuturkan telah memanggil dan memeriksa emiten milik Sultan Subang Asep Sulaeman, PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) akibat gagal bayar repo miliknya.

Direktur Utama KPEI Iding Pardi mengatakan pihaknya telah memanggil dan memeriksa repo BEBS yang mengalami gagal bayar tersebut pada pekan lalu. Menurutnya, pemeriksaan terhadap BEBS tersebut masih berlanjut sampai saat ini.

"Benar ada gagal bayar repo BEBS, untuk nominalnya tidak bisa kami sebutkan. Diprosesnya baru pekan lalu, masih berlanjut sampai sekarang, masih ada yang harus kami lakukan juga," kata Iding di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/1/2023).

Dia melanjutkan, KPEI melakukan pemeriksaan terhadap BEBS bersama dengan Bursa.

"Kami masih dalam tahap pemeriksaan bersama-sama dengan Bursa. Keputusannya masih belum tau, ditunggu saja nanti seperti apa," ucapnya.

Selain memanggil BEBS, KPEI juga memanggil beberapa Anggota Bursa (AB) yang terkait dengan gagal bayar repo ini. KPEI juga menuturkan masih mencari AB lain yang terkait dengan gagal bayar repo ini selain AB yang telah diperiksa.

"AB-nya juga sudah dipanggil, prosedurnya begitu. Kami panggil, bagaimana mereka bisa terjadi seperti itu. Sementara kami cari lagi, ada yang terkait apa enggak," ujar dia.

Sebagaimana diketahui, salah satu anggota bursa Royal Investium dengan kode broker LH disuspensi dan tidak diperkenankan untuk melakukan perdagangan efek. Hal tersebut akibat Royal Investium tidak memenuhi ketentuan nilai minimum yang dipersyaratkan.

Rumor di pasar menyebutkan transaksi gagal bayar repo menjadi penyebab tergerusnya modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) Royal Investium. Repo tersebut dilakukan atas tiga saham milik Sultan Subang, Asep Sulaeman Sabanda, yakni PT Bersama Zatta Jaya Tbk. (ZATA), PT Indo Pureco Pratama Tbk. (IPPE), dan PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper