Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RS Hermina (HEAL) Makin Ekspansif, Siapkan Capex Rp1,3 Triliun

Selain menambah rumah sakit, capex RS Hermina (HEAL) akan dialokasikan untuk menambah tempat tidur di rumah sakit yang ada pada 2023.
RS Hermina Kemayoran./herminahospital.com
RS Hermina Kemayoran./herminahospital.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola Rumah Sakit Hermina PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) melanjutkan ekspansi dengan menambah rumah sakit pada 2023. Alokasi belanja modal tahun ini mencapai Rp1,3 triliun.

“Di 2023 kami akan mengembangkan rumah sakit di Ciawi, Jawa Barat dan di Aceh. Sementara itu alokasi capex Rp1,3 triliun,” kata Direktur Utama Medikaloka Hermina Hasmoro dalam jawaban tertulis kepada Bisnis dikutip Minggu (29/1/2023).

Selain untuk menambah rumah sakit, capex akan dialokasikan untuk menambah tempat tidur di rumah sakit yang ada dan penambahan atau modernisasi peralatan medis.

Sebelumnya, Hermina menargetkan proses pembangunan rumah sakit di Aceh dimulai pada November 2022, seiring dengan selesainya proses izin mendirikan bangunan (IMB). RS di Aceh ditargetkan bisa mulai beroperasi pada Agustus 2023.

Adapun total rumah sakit yang dibuka Hermina pada 2022 mencapai dua unit yang berlokasi di Soreang, Bandung dan Tasikmalaya yang masing-masing memiliki kapasitas 100 tempat tidur. “Total serapan belanja modal di 2022 sebesar Rp800 miliar,” kata dia.

Dari sisi kinerja, HEAL membukukan pendapatan sebesar Rp3,59 triliun per September 2022. Pendapatan tersebut turun 22,38 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2021 sebesar Rp4,62 triliun.

Turunnya pendapatan HEAL tidak lepas dari koreksi pemasukan dari segmen rawat inap. Selama Januari—September 2022, layanan rawat inap menyumbang pendapatan sebesar Rp2,16 triliun atau turun 35,17 persen daripada periode tahun sebelumnya yang menyentuh Rp3,34 triliun.

Turunnya pendapatan HEAL membuat laba bersih turut terkoreksi dari Rp773,14 miliar per September 2021 menjadi Rp245,52 miliar.

Sebagian pendapatan Hermina tercatat disumbang oleh pasien yang terlindungi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan kontribusi mencapai 40 persen pada 2021. Manajemen pada September 2022 menyebutkan kontribusi pendapatan dari JKN bertambah menjadi 50 persen pada 2022 karena pasien menghadapi tantangan inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper