Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramai Emiten Produksi Kendaraan Listrik, Simak Kinerjanya

Sejumlah emiten turut unjuk gigi mengembangkan bisnis kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), di antaranya TOBA, SLIS, GOTO, INDY, NFCX, dan WIKA,.
Pengunjung mencoba motor listrik Gesit di Jakarta, Selasa (3/1/2023). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung mencoba motor listrik Gesit di Jakarta, Selasa (3/1/2023). Bisnis/Abdurachman

PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX)

PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), Grup MCAS menggandeng perusahaan layanan ekspedisi PT SiCepat Express Indonesia (SiCepat) merambah bisnis kendaraan listrik dengan merek Volta melalui perusahaan patungan PT Volta Indonesia.

Di tengah pengembangan bisnis kendaraan listrik, NFCX tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp7,36 triliun per September 2022. Angka itu tumbuh 14,21 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,44 triliun.

Meski demikian, laba bersih NFCX tercatat turun dari Rp164,88 miliar menjadi Rp36,20 miliar. Penurunan laba ini tidak lepas dari turunnya kontribusi penghasilan dari laba investasi dari Rp298,73 miliar menjadi hanya Rp23,31 miliar.

Terlepas dari torehan tersebut, NFCX melalui PT Volta Indonesia optimistis dapat diterima dengan baik oleh pasar, mengingat Volta menawarkan nilai ekonomi yang baik dan ekosistem stasiun pengisian dan penggantian baterai yang lengkap.

Bahkan, baru-baru ini Volta telah mendandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLN Enjiniring) untuk kerja sama perencanaan, studi, dan pengembangan ekosistem motor listrik di Indonesia.

PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA)

BUMN konstruksi WIKA banting setir menjajal bisnis motor listrik dengan merek Gesits. Gesits merupakan anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA dengan PT Gesits Technologies Indo.

WIKA tercatat membukukan penjualan sebesar Rp12,8 triliun atau naik sebesar 9,8 persen secara tahunan.

Hal ini membuat WIKA menghasilkan laba usaha sebesar Rp865,5 miliar atau meningkat sebesar 29,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sesuai dengan laporan keuangan hingga 30 September 2022.

Sayangnya, kenaikan pendapatan itu tidak diiringi dengan efisiensi dan keberlanjutan penghasilan dari entitas asosiasi, sehingga laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk WIKA berbalik menjadi rugi Rp27,96 miliar per September 2022.

Hal ini berbanding terbalik dengan posisi laba bersih dari laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp104,94 miliar pada edisi yang lama tahun lalu.

Jika hanya mengacu pada aktivitas usaha, laba usaha WIKA berhasil tumbuh 29,7 persen menjadi Rp865,54 miliar per kuartal III/2022. Hal ini sebagai bagian dari kemampuan WIKA melakukan efisiensi jumlah beban usaha yang hanya Rp235,07 miliar dari posisi Rp306,86 miliar.

WIKA juga mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan dari Rp10,67 triliun menjadi Rp11,69 triliun pada 9 bulan tahun ini, tetapi laba kotornya tetap naik menjadi Rp1,1 triliun dari Rp974,43 miliar.

WIKA berbalik rugi sebagai akibat dari kenaikan sejumlah pos terutama dari pos pendapatan dan beban lain-lain. Selain itu, WIKA juga mencatatkan penurunan laba dari entitas asosiasi.

Terlepas dari kinerjanya, Kementerian BUMN berencana untuk menambah suntikan modal untuk pabrik motor listrik Gesits yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat untuk mempercepat pembentukan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan peningkatan kapasitas produksi pabrikan Gesits yang diharapkan dapat berdampak signifikan pada upaya percepatan ekosistem kendaraan listrik nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper