Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Calon Emiten Keluarga Pendiri Samko (FWCT) Janjikan Dividen setelah IPO

Wijaya Cahaya Timber (FWCT) berniat menyetor dividen sebanyak-banyaknya 30 persen untuk masa yang akan datang, mulai 2023 berdasarkan dari laba bersih 2022.
Emiten produsen kayu PT Wijaya Cahaya Timber Tbk. (FWCT)/Dok.Perusahaan.
Emiten produsen kayu PT Wijaya Cahaya Timber Tbk. (FWCT)/Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten yang bergerak di industri kayu lapis PT Wijaya Cahaya Timber Tbk. (FWCT) berniat mengusulkan dividen dengan rasio pembayaran 30 persen dari laba bersih setelah go public.

Berdasarkan prospektus, dikutip Jumat (27/1/2023), setelah IPO, FWCT berniat menyetor dividen sebanyak-banyaknya 30 persen untuk masa yang akan datang, mulai tahun 2023 berdasarkan dari laba bersih tahun 2022.

Pembayaran dividen di masa yang akan datang akan bergantung pada berbagai faktor. Pertama, faktor laba ditahan, kinerja operasional dan keuangan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek bisnis di masa yang akan datang, kebutuhan kas, dan peluang bisnis. Kedua, faktor kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku serta faktor lain yang dianggap relevan oleh direksi FWCT.

Hingga 31 Juli 2022, FWCT tercatat membukukan penjualan Rp508,28 miliar, atau naik 49,17 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp340,72 miliar.

Sementara itu, FWCT mencatat laba periode tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp25,17 miliar per 31 Juli 2022, atau turun 22,29 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp32,39 miliar.

Adapun FWCT menetapkan harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham sebesar Rp118 per saham untuk 375 juta saham baru.

Saat prospektus diterbitkan, struktur pemegang saham FWCT adalah PT Fortuna Anugrah Sumber Terpadu sebanyak 71,67 persen, PT Mandiri Sejahtera Jaya Abadi sebanyak 26,67 persen, Budi Tjahjadi 0,83 persen dan Aris Sunarko 0,83 persen.

FWCT didirikan pada 8 Maret 2017 di Jakarta, Indonesia. Perseroan fokus di bisnis kayu lappis, dengan 4 pabrik utama yang dioperasikan sendiri di 2 kota yaitu Malang dan Jember.

FWCT memiliki total kapasitas produksi hingga 198.000 m3 untuk plywood, dan memperkerjakan lebih dari 3.000 tenaga kerja. FWCT juga memenuhi kualifikasi dan sertifikasi berstandar tinggi yang dibutuhkan oleh negara maju seperti Amerika dan Jepang, serta telah mengekspor ke 12 negara tujuan.

Sebagai catatan, pemegang saham FWCT yakni Aris Sunarko diketahui merupakan mantan CEO Samko Timber Limited yang beroperasi dengan brand Sampoerna Kayoe. Perusahaan tersebut tercatat Bursa Efek Singapura yang juga bergerak di industri kayu. Sementara sang Ayah, Koh Boon Hong atau Hasan Sunarko adalah pendiri Samko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper