Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah hari ini, Rabu (25/1/2023) diprediksi berfluktuasi namun akan ditutup menguat seiring dengan potensi pelemahan dolar AS yang terpicu oleh adanya ekspektasi akan lebih lambatnya laju kenaikan suku bunga AS.
Pada perdagangan kemarin, Selasa (24/1/2023) rupiah ditutup menguat 1,24 persen atau 187,5 poin ke Rp14.887 di tengah outlook pelemahan dolar AS dan ditambah dengan intervensi Bank Indonesia menaikkan suku bunga ke 5,75 persen.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, melemahnya dolar AS terjadi karena adanya ekspektasi akan lebih lambatnya laju kenaikan suku bunga AS.
“Pelaku pasar saat ini akan memantau laporan Produk Domestik Bruto AS yang akan dirilis pada Kamis sebelum pertemuan kebijakan Federal Reserve AS di tanggal 31 Januari - 1 Februari nanti. Mereka memperkirakan 98 persen peluangnya bahwa bank sentral akan menaikan suku bunga hanya 25 bps pada bulan depan,” jelasnya dalam riset harian, Selasa (24/1/2023).
Sebelumnya Federal Reserve juga telah memperlambat laju kenaikan suku bunga menjadi 50 bps pada Desember lalu, pasca-kenaikan suku bunga sebesar 75 bps beruntun untuk empat pertemuan sebelumnya.
Selain itu, kekhawatiran pasar terhadap masalah utang AS yang telah mencapai batas atasnya, dan Kongres yang masih terbagi atas pengesahan tindakan untuk menaikan batasan atas utang juga membawa tekanan pada dolar AS.
Baca Juga
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan baru-baru ini kepada Kongres bahwa ada potensi gagal bayar AS atas kewajiban utangnya yang dapat mendatangkan malapetaka di pasar keuangan global.
Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dari sisi internal di tengah ancaman resesi global, pemulihan ekonomi Indonesia yang justru mengalami kenaikan dan merata di seluruh sektor.
“Walaupun Produk Domestic Bruto (PDB) untuk tahun 2022 baru akan dipublikasi di bulan Februari yang diperkirakan antara 5,2 - 5,3 persen. Perkiraan tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi dunia yang diperkirakan hanya di 1,7 persen,” jelasnya.
Untuk membantu pemulihan ekonomi, Bank Indonesia (BI) juga terus memperkuat respons bauran kebijakan demi menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi. Bauran kebijakan yang dilakukan adalah memperkuat operasi moneter melalui kenaikan struktur suku bunga di pasar uang sesuai dengan kenaikan suku bunga BI7DRR yang saat ini sudah mencapai 5,75 persen.
Kemudian, BI juga memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi, terutama imported inflation, melalui intervensi di pasar valas dengan transaksi spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian/penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
Untuk perdaganganhari ini, Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.860 - Rp15.940 per dolar AS.
Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.
Pukul 12.000 WIB, nilai tukar rupiah melemah 78 poin atau 0,52 persen ke posisi 14.965,50 per dolar AS.
Sepanjang sesi, rupiah diperdagangkan pada rentang 14.925 - 14.970.
Adapun indeks dolar AS melemah 0,02 persen ke posisi 101,90
Rupiah turun 0,49 persen atau 72,5 poin ke Rp14.960 per dolar AS pada pukul 10.22.
Adapun indeks dolar AS melemah 0,01 persen atau 0,01 poin ke 101,91.
Rupiah turun 0,28 persen atau 41 poin ke Rp14.928,50 per dolar AS pada awal perdagangan.
Adapun indeks dolar AS melemah 0,02 persen atau 0,02 poin ke 101,90.