Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,45 persen atau 30,92 poin ke level 6.829 pada perdagangan Rabu (25/1/2023). Saham terafiliasi suami Puan Maharani, Happy Hapsoro, PT Cakra Buana Resources Energi Tbk. (CBRE) menjadi top losers hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 250 saham menguat, 276 saham melemah, dan 195 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.821-6.871. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp9.441 triliun.
Sebanyak 7 indeks sektoral dari total 11 indeks sektoral ditutup melemah hari ini. Indeks sektoral energi atau IDXENERGY menjadi indeks dengan penurunan terdalam hari ini, yakni 0,87 persen. Penurunan ini disusul oleh IDXBASIC 0,58 persen, dan IDXCYCLICAL 0,42 persen.
Saham BYAN yang merupakan saham dengan bobot terbesar di IDXENERGY ditutup melemah 0,36 persen ke level 20.900. Begitu juga dengan saham PGAS yang turun 1,25 persen ke level 1.575.
Sementara itu, saham dengan penurunan terdalam hari ini adalah saham milik Happy Hapsoro, CBRE yang turun 6,92 persen ke level 121, disusul saham ARCI 6,84 persen ke 354, dan saham PADA turun 6,67 persen ke 182.
Sebelumnya, Tim riset Phintraco Sekuritas menyebut IHSG membentuk pola spinning top yang menjadi sinyal potensi koreksi lanjutan. Phintraco Sekuritas juga menyebut agar investor waspada terhadap koreksi dengan pivot di level 6.800 dan support terkuat terdekat di level 6.740.
Baca Juga
“Koreksi diatas kami perkirakan lebih sebagai koreksi wajar untuk keluar dari overbought area, terlebih indeks-indeks global juga cenderung mixed di perdagangan Selasa (24/1),” tulis tim riset Phintraco Sekuritas dalam riset, Rabu (25/1/2023).
Lebih lanjut, Phintraco Sekuritas menyebut sentimen positif bagi IHSG berasal dari ekspektasi pemulihan permintaan Cina dan dukungan pejabat bank sentral AS terkait perlambatan kenaikan suku bunga acuan di Federal Open Market Committee (FOMC) Februari 2023.
Selain itu, indeks-indeks Wall Street cenderung ditutup sideway setelah mengalami penguatan yang signifikan. Pergerakan indeks-indeks Wall Street dipengaruhi oleh rilis kinerja keuangan full year 2022 dari sejumlah perusahaan di AS.
“Pekan ini menandai dimulainya periode rilis kinerja keuangan FY2022,” tulis rim riset Phintraco Sekuritas.
Kemudian dari dalam negeri, pelaku pasar juga akan mulai merespon rilisnya kinerja keuangan tahun 2022 dari emiten di Bursa Efek Indonesia. Adapun rilisnya kinerja keuangan biasa dimulai dari sektor keuangan.