Bisnis.com, JAKARTA — PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) memproyeksikan penjualan akan cukup solid meski adanya kenaikan suku bunga acuan.
Direktur CTRA Harun Hajadi mengatakan perseroan sudah berekspektasi adanya kenaikan suku bunga sehingga sudah memperhitungkan faktor tersebut. CTRA juga sudah mengantisipasi bahwa kenaikan suku bunga akan melambat setelah Bank Indonesia (BI) menaikan suku bunga.
BI kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Januari 2023. Namun, Gubernur BI Perry Warjiyo memberi sinyal mulai setop naikkan suku bunga acuan pada tahun ini.
“Kita memproyeksikan penjualan tahun ini tidak akan terlalu buruk,” ujar Harun kepada Bisnis, Rabu (25/1/2023).
Lebih lanjut, Harun mengatakan kenaikan suku bunga memang menjadi kendala tersendiri bagi industri properti. Namun, CTRA berkeyakinan bahwa kenaikan suku bunga sudah berada pada tahap akhir.
Menurut Harun, langkah BI yang menaikkan suku bunga 25 bps bisa jadi yang terakhir atau setidaknya hanya akan naik lagi satu kali. CTRA sendiri yakin bahwa suku bunga akan segera terkendali.
Baca Juga
“Jika kenaikan suku bunga terkendali, maka penjualan kita masih akan baik,” ujar Harun.
Meski demikian, Harun enggan membeberkan target CTRA untuk 2023. Harun menyebut proyeksi baru dapat diberikan usai melakukan rapat anggaran pada bulan Maret 2023.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, CTRA mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp7,22 triliun atau meningkat 8,02 persen dari periode yang sama atau year-on-year (yoy). Pada tahun 2021, CTRA membukukan pendapatan sebesar Rp6,64 triliun
Secara rinci, penjualan bersih CTRA meningkat 7,64 persen menjadi Rp5,86 triliun, sedangkan pendapatan usaha meningkat 13,48 persen menjadi Rp1,36 triliun.
CTRA mencatatkan kinerja laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,52 triliun pada kuartal III/2022. Angka ini meningkat 33,46 persen dari Rp1,01 triliun.
Sebelumnya, PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) menyebut investasi di lokasi Center Point Of Indonesia (CPI) mencapai Rp3,5 triliun.
Direktur CTRA Harun Hajadi mengatakan investasi senilai Rp3,5 triliun tersebut merupakan tahap pertama dari proyek CPI di Makassar seluas 100 hektare. Adapun sebanyak 50 hektare diberikan kepada investor dan 50 hektare untuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel).
Beberapa proyek yang sudah berdiri di lahan investor adalah kawasan komersial, perumahan, Universitas Ciputra, Apartment Delft, dan sekolah K12. Lahan tersebut juga akan dibangun fasilitas lain seperti pusat perbelanjaan.
Kemudian 50 hektare lahan di kawasan Pemprov sudah dibangun Masjid 99 Kubah, Gedung Wisma Nasional, dan taman. Nantinya juga akan segera dibangun Rumah Sakit dengan skala internasional.
“Tahap pertama mencakup investasi sekitar Rp3,5 triliun,” ujar Harun