Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indika Energy (INDY) Keluarkan Rp179,6 Miliar, Diversifikasi Bisnis Minyak Atsiri

Grup Indika (INDY) melakukan penyertaan saham dalam PT Natura Aromatik Nusantara (NAN) yang bergerak di bidang industri minyak atsiri.
Grup Indika (INDY) melakukan penyertaan saham dalam PT Natura Aromatik Nusantara (NAN) yang bergerak di bidang industri minyak atsiri.
Grup Indika (INDY) melakukan penyertaan saham dalam PT Natura Aromatik Nusantara (NAN) yang bergerak di bidang industri minyak atsiri.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang PT Indika Energy Tbk. (INDY) melakukan diversifikasi ke bisnis minyak atsiri melalui anak usaha PT Indika Multi Properti (IMP). INDY mengeluarkan dana senilai Rp179,6 miliar melakukan diversifikasi ini.

Sekretaris Perusahaan INDY Adi Pramono mengatakan IMP melakukan penyertaan saham dalam PT Natura Aromatik Nusantara (NAN) yang bergerak di bidang industri minyak atsiri. Penyertaan saham ini dilakukan dengan pengambilan saham-saham baru yang dikeluarkan NAN dan pembelian saham dari pemegang saham NAN saat ini.

"Total keseluruhan nilai transaksi adalah Rp179,6 miliar," kata Adi dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (24/1/2023).

Adi melanjutkan, setelah penyertaan saham berlaku efektif, maka IMP akan memiliki sejumlah 46 persen saham di NAN.

Adi menjelaskan penyertaan saham ini merupakan langkah strategis INDY secara group untuk melakukan ekspansi usaha ke industri minyak atsiri di Indonesia.

Sebagai informasi, Natura Aromatik Nusantara merupakan produsen aroma chemicals, minyak esensial, dan ekstrak alami untuk industri rasa dan wewangian. NAN didirikan pada 2014 dan telah memiliki basis pelanggan di Asia, Eropa, dan Amerika.

NAN menawarkan portofolio produk untuk pelanggannya di industri rasa dan wewangian, makanan dan minuman, serta industri kosmetik.

Sebelum diversifikasi di NAN, INDY juga melakukan diversifikasi di sektor kesehatan, dengan membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV) bersama Bioneer Corporation, bernama Bioneer Indika Group (BIG).

Head of Corporate Communication Indika Energy Ricky Fernando mengatakan BIG akan mengembangkan ExiStation yang merupakan sistem diagnostik molekuler yang sebelumnya telah digunakan di Indonesia selama pandemi Covid-19.

"Melalui JV ini diharapkan produk diagnostik molekuler diagnosa untuk penyakit seperti tuberkulosis dan resistensi antibiotik di seluruh Indonesia dapat dilakukan lebih cepat. Sehingga, akses terhadap kesehatan masyarakat pun akan lebih mudah," kata Ricky.

INDY menyebut penyertaan saham anak usaha PT Indika Medika Nusantara dalam BIG merupakan langkah INDY secara grup untuk melakukan ekspansi dan diversifikasi usaha ke sektor kesehatan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper