Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah analis memprediksikan pergerakan IHSG masih akan berada dalam tren kenaikan seiring dengan sentimen positif January Effect.
IHSG ditutup di zona hijau pada perdagangan terakhir sebelum Hari Raya Imlek, Jumat (20/1/2023), menguat 0,81 persen atau 55 poin ke 6.874. Sepanjang 2023, IHSG baru naik tipis 0,35 persen.
Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza C. Suryanata mengatakan, secara teknikal pergerakan IHSG selanjutnya masih bisa menguji kembali resistance MA50 di sekitar 6.820-6.860.
“Karena MA50 ini sempat menghalangi kenaikan IHSG akhir Desember lalu sehingga kita nggak sempat menyentuh ke area 7.000 lagi. Kali ini mudah-mudahan January Effect masih punya peluang untuk IHSG, apakah bisa menembus MA50, baru ada chance lebih leluasa ke 7.000,” ungkapnya dalam riset, dikutip Senin (23/1/2023).
NH Korindo Sekuritas merekomendasikan pelaku pasar untuk tetap melakukan akumulasi saham secara bertahap. Hal ini juga melihat kondisi pasar yang masih akan cukup volatil karena data-data makro dari belahan dunia lain yang masih harus bergulat dengan tingkat inflasi.
“Hal ini juga membawa kecemasan bahwa semua bank sentral masih bernada hawkish yang sama, Bank Sentral US, UK, zona Eropa masih akan rajin menaikkan suku bunga untuk memerangi tingkat inflasi yang cukup tinggi,” ujarnya.
Baca Juga
Di samping itu, kenaikan suku bunga juga masih menjadi ancaman untuk posisi rupiah kita yang kalau melemah lagi akan jadi sentimen kurang bagus buat di pasar. Stock market akan sangat dinamis, volatil, tapi kita akan bisa banyak menggali potensi trading,” kata Liza.
Selain itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya mengatakan saham Indonesia sudah melampaui masa kritis, dan bersyukur sejak awal pekan ini ada berbagai sentimen positif. IHSG sepekan ini konsisten menguat, bahkan hari ini IHSG menembus area 6.874.
“Penutupan yang bullish melampaui area resisten down trend lainnya. Target berikutnya ke 6.900 untuk menguat. Dengan adanya peluang profit taking dari pelaku pasar, target kenaikan berikutnya tidak signifikan, tapi berangsur-angsur karena kita lihat sentimen masih positif,” kata Cheryl.
Beberapa sentimen positif di antaranya hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang hasilnya sama dengan ekspektasi pelaku pasar, menaikkan suku bunga 25 basis poin untuk menjaga stabilitas perekonomian Indonesia, khususnya nilai tukar rupiah agar tidak melemah dibandingkan mata uang lainnya.
“Menjelang akhir bulan ada rilis data earning bank big caps, diperirakan hasilnya masih akan positif dan jika ternyata realisasinya di atas perkiraan pasar, akan bisa menjadi modal IHSG menembus 7.000,” ujarnya.