Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rajin Ekspansi, Delta Dunia Makmur (DOID) Bikin Anak Usaha Baru

Delta Dunia Makmur (DOID) mendirikan anak usaha baru, Bukit Teknologi Digital, senilai Rp3,71 miliar.
Kegiatan pengupasan tanah PT Bukit Makmur Mandiri Utama, anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk.(DOID)./deltadunia.com
Kegiatan pengupasan tanah PT Bukit Makmur Mandiri Utama, anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk.(DOID)./deltadunia.com

Bisnis.com, JAKARTA –  Emiten kontraktor tambang batu bara PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) mulai melakukan ekspansi tahun ini dengan mendirikan anak usaha baru. 

Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan, DOID tercatat mendirikan anak usaha baru bernama PT Bukit Teknologi Digital (BTD) pada 10 Januari 2023. 

“Kepemilikan perseroan pada BTD adalah 99,97 persen atau 3.711 lembar saham dengan nominal seluruhnya Rp3,71 miliar,” kata Direktur Utama DOID Ronald Sutardja dalam keterbukaan informasi, dikutip Minggu (22/1/2023). 

Terkait dengan aksi ini, perseroan menjelaskan tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan. 

Sebelumnya, DOID melancarkan ekspansinya ke bisnis tembaga dengan merampungkan akuisisi resmi senilai US$3 juta atau sekitar Rp46,8 miliar (kurs Rp14.600) di Asiamet Resources Limited.

Rampungnya transaksi ini menjadikan DOID sebagai pemegang saham mayoritas di perusahaan yang berbasis di Australia tersebut. Keduanya bekerja sama menggarap tambang tembaga Beruang Kanan Main (BKM) di Kalimantan Tengah.

Proyek BKM memiliki cadangan bijih sebesar 51,5 juta ton pada total tembaga 0,6 persen (303.000 ton), tembaga terlarut 0,4 persen (206.000 ton). Sumber daya terukur, terindikasi, dan tereka dari proyek tersebut adalah sebesar 69,6 juta ton pada 0,6 persen tembaga (452.000 ton).

“DOID meyakini Asiamet memiliki proyek yang menjanjikan, yang akan menyediakan tembaga yang sangat dibutuhkan dunia dalam transisi mencapai net carbon zero pada 2050 mendatang,” kata Ronald.

Secara sektoral, emiten kontraktor tambang batu bara juga masih punya prospek cerah tahun ini. Analis Komoditas dan Founder Traderindo.com Wahyu Laksono melihat hal ini dari  batu bara yang masih akan menjadi primadona dan jawara pada 2023.

“Sepertinya komoditas energi masih akan potensial menguat signifikan walaupun energi sebagian besar koreksi, batu bara tetap di atas bahkan bersinar dan menjadi jawara tahun ini,” katanya.

Senada, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan secara fundamental laba emiten batu bara masih memiliki pertumbuhan yang baik meskipun tidak setinggi tahun lalu.

“Meskipun tidak setinggi tahun lalu tapi masih bisa tumbuh, karena harga batu bara masih jauh di atas biaya produksi. Alhasil kenaikan laba bersih di sektor batu bara masih akan terjadi,” kata Rudiyanto.

Lebih lanjut Wahyu memproyeksikan pada semester I/2023 ini, batu bara spot akan bergerak di rentang US$280 hingga US$400 per ton. Sedangkan secara tahunan diproyeksi akan bergerak di rentang US$150 hingga US$450 per ton dengan konsolidasi harga di sekitar US$300 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper