Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyampaikan akan melunasi obligasi yang akan jatuh tempo tahun ini. Jika ditotal, jumlah obligasi TBIG yang jatuh tempo di tahun 2023 senilai Rp5,96 triliun.
Chief Financial Officer (CFO) Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso menuturkan TBIG tidak melakukan refinancing untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo. Obligasi-obligasi tersebut akan dilunasi menggunakan kas internal perseroan.
"Obligasi yang jatuh tempo akan dilunasi menggunakan kas internal," kata Helmy kepada Bisnis, Rabu (18/1/2023).
Berdasarkan catatan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), TBIG memiliki setidaknya 6 obligasi yang jatuh tempo pada 2023. Jatuh tempo terdekat yakni pada 12 Maret 2023, yakni Obligasi Berkelanjutan V TBIG Tahap III tahun 2022 Seri A senilai Rp1,7 triliun.
Kemudian Obligasi Berkelanjutan III TBIG Tahap IV tahun 2020 Seri B senilai Rp867 miliar pada 24 Maret 2023, Obligasi Berkelanjutan V TBIG Tahap IV tahun 2022 Seri A Rp1,47 triliun pada 21 Agustus 2023, dan Obligasi Berkelanjutan V TBIG Tahap V tahun 2022 Rp1 triliun pada 31 Oktober 2023.
Lalu Obligasi Berkelanjutan IV TBIG Tahap I tahun 2020 Seri B Rp469 miliar pada 8 September 2023, dan Obligasi Berkelanjutan IV TBIG Tahap II tahun 2020 Seri B Rp455 miliar pada 2 Desember 2023.
Baca Juga
Sebelumnya di akhir kuartal III/2022, Helmy menyampaikan 90 persen dari utang TBIG adalah obligasi berbunga tetap dalam mata uang lokal dan asing. TBIG juga memiliki lindung nilai tambahan untuk suku bunga untuk melindungi pinjaman dengan suku bunga mengambang yang tersisa.
"Kami telah melihat biaya pembiayaan menyeluruh kami terus menurun menjadi 6,2 persen dari 7,0 persen pada akhir tahun 2021. Karena kami tidak memiliki amortisasi utang yang material selama 24 bulan ke depan, kami berharap untuk tetap relatif terlindungi dari situasi kenaikan suku bunga," ujar dia.