Bisnis.com, JAKARTA – PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir 2023 berada di level 8.040. Hal tersebut didasari oleh kondisi fundamental Indonesia yang disebut akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Senior Portfolio Manager Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Samuel Kesuma mengatakan kontribusi angka konsumsi domestik Indonesia akan lebih besar bagi peningkatan IHSG.
“Konsumsi domestik akan meningkat karena ada faktor kenaikan UMR yang lebih tinggi tahun ini sehingga angka konsumsi akan lebih tinggi,” katanya dalam acara 2023 Market Outlook: Seeds of Opportunity Manulife Investment Management, Selasa (17/1/2023).
Selain itu, lanjut Samuel, Faktor lain ialah para investor sedang mengejar negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih baik salah satunya Indonesia, dimana International Monetary Fund (IMF) menobatkan Indonesia sebagai salah satu negara G20 yang memiliki pertumbuhan lebih cepat.
“Pertama itu India, kedua Indonesia dan yang ketiga adalah China,” lanjutnya.
Faktor ketiga yang menopang posisi IHSG tersebut adalah tahun pemilu. Dana pemilu 2024 disebut mencapai Rp110,4 triliun, dimana angka tersebut naik 2,5 kali lipat dibanding pemilu sebelumnya.
Baca Juga
Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan menjelaskan dana tersebut Sebagian besar akan dibelanjakan pada semester II tahun 2023.
“Dana besar akan memicu daya beli dan konsumsi masyarakat sehingga akan membantu perekonomian Indonesia,” katanya.
Tiga sektor menjadi andalan Manulife di 2023 diantaranya sektor green energy, sektor perbankan dan sektor consumer discretionary.
“Investasi di industri terkait EV secara organic akan meningkatkan permintaan bahan mineral. Dalam jangka pendek, harga spot mendapatkan manfaat dari sinyal perlambatan kenaiakn Fed Funds rate dan pembukaan kembali market China,” kata Samuel.
Sedangkan sektor perbankan, lanjut Samuel masih memiliki tingkat likuiditas yang tinggi dengan anka deposit lebih naik dibanding kredit, dengan target pertumbuhan kredit masih double digit.
“ketiga yaitu sektor konsumsi yang akan sangat benefit dari peningkatan daya beli masyarakat,” imbuhnya.