Bisnis.com, JAKARTA – Panin Asset Management mematok target pertumbuhan dana kelolaan atau asset under management (AUM) sebesar Rp16 triliun pada 2023.
Jumlah tersebut naik 8,18 persen dari total AUM Panin Asset Management hingga Desember 2022 lalu yang jumlahnya Rp 14,79 triliun. Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan jumlah investor bukanlah target utama Panin pada 2023.
Dia mengatakan jumlah investor melalui pemasaran langsung tidak bertambah banyak lantaran tenaga pemasar Panin fokus pada pelayanan dan nilai tambah ke nasabah existing.
Pertambahan jumlah investor baru lebih banyak dikontribusikan dari agen penjual, terutama yang online seperti Ajaib Sekuritas.
“Jumlah investor bukan target, tapi hanya dana kelolaan. Perkiraan masih tetap ada kenaikan karena situasi ekonomi Indonesia yang tidak resesi dan lebih baik dibandingkan negara lain,” kata Rudiyanto kepada Bisnis, Senin (16/1/2023).
Rudiyanto mengatakan untuk memenuhi target pertumbuhan AUM hinga Rp16 triliun pihaknya akan fokus untuk memfokuskan pelayanan terhadap investor existing.
Baca Juga
Meski demikian, Panin akan menjaring investor-investor baru lewat agen penjual online. Pihaknya pun mengembangkan aplikasi tersendiri bernama IProsper untuk menjaring investor baru.
“Kami punya divisi retail dan corporate, masing-masing akan fokus di divisinya. Jadi keduanya,” katanya.
Adapun, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) total dana kelolaan Panin Asset Management mencapai Rp14,79 triliun, pada Desember 2022, tumbuh 18,22 persen secara tahunan dibanding Desember 2021 Rp12,51 triliun.