Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro (ADRO) Tangkap Peluang Pasar Batu Bara India

Adaro (ADRO) menjadi salah satu emiten batu bara jumbo yang melakukan ekspor batu bara ke India.
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), di kediamannya di Jakarta, Indonesia. Adaro menjadi salah satu emiten batu bara jumbo yang melakukan ekspor batu bara ke India. Bloomberg/Muhammad Fadli
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), di kediamannya di Jakarta, Indonesia. Adaro menjadi salah satu emiten batu bara jumbo yang melakukan ekspor batu bara ke India. Bloomberg/Muhammad Fadli

Bisnis.com, JAKARTA - PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang dinakhodai taipan Garibaldi Thohir berupaya menangkap peluang ekspor batu bara ke India. ADRO tercatat konsisten melakukan penjualan ke negara tersebut.

Pemerintah India dikabarkan bakal menggenjot pasokan untuk stok cadangan batu bara nasionalnya, dengan mengimpor sebagian batu bara yang mereka konsumsi. Salah satu emiten yang aktif mengekspor batu baranya ke India adalah Adaro.

Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira mengatakan untuk saat ini, Adaro fokus memenuhi permintaan pelanggan dengan kontrak jangka panjang. India menjadi salah satu konsumen terbesar ADRO.

"Kami fokus untuk memenuhi permintaan pelanggan yang mayoritas telah memiliki kontrak jangka panjang. Hingga kuartal III/2022, penjualan batubara Adaro ke India sebesar 14 persen," kata Nadira dihubungi Bisnis, Rabu (11/1/2023).

Adaro hingga saat ini belum bisa memberikan target ekspor batu bara pada 2023. Menurut Nadira, target dan tujuan ekspor batu bara Adaro akan disampaikan pada laporan kuartal IV/2022.

Hingga September 2022, ADRO mencatat ekspor US$5,16 miliar ke beberapa negara Asia. ADRO tercatat paling banyak melakukan ekspor ke Malaysia, dengan jumlah US$899 juta.

Sementara itu, India menjadi negara tujuan ekspor terbesar kedua, dengan nilai total US$839,9 juta hingga September 2022.

Sebelumnya, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan secara fundamental laba emiten batu bara masih memiliki pertumbuhan yang baik pada 2023 meskipun tidak setinggi tahun lalu.

“Meskipun tidak setinggi tahun lalu tapi masih tumbuh, karena harga batu bara masih jauh di atas biaya produksi. Alhasil kenaikan laba bersih di sektor batu bara masih ajan terjadi,” kata Rudiyanto.

Di sisi lain, Samuel Sekuritas memberikan rating netral untuk sektor batu bara. Samuel Sekuritas memilih saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) sebagai top picks, dengan rekomendasi beli dan target price (TP) atau target harga Rp4.100 per saham.

Hal ini didukung oleh diversifikasi bisnis yang dilakukan ADRO, yang dapat memberikan fleksibilitas pembiayaan dalam jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper