Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah India dikabarkan bakal menggenjot pasokan untuk stok cadangan batu bara nasionalnya, dengan mengimpor sebagian batu bara yang mereka konsumsi. Salah satu emiten yang aktif mengekspor batu baranya ke India adalah PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO).
Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira mengatakan untuk saat ini, Adaro fokus memenuhi permintaan pelanggan dengan kontrak jangka panjang.
"Kami fokus untuk memenuhi permintaan pelanggan yang mayoritas telah memiliki kontrak jangka panjang. Hingga kuartal III/2022, penjualan batubara Adaro ke India sebesar 14 persen," kata Nadira dihubungi Bisnis, Rabu (11/1/2023).
Meski demikian, Adaro hingga saat ini belum bisa memberikan target ekspor batu bara pada 2023. Menurut Nadira, target dan tujuan ekspor batu bara Adaro akan disampaikan pada laporan kuartal IV/2022.
Hingga September 2022, ADRO mencatat ekspor US$5,16 miliar ke beberapa negara Asia. ADRO tercatat paling banyak melakukan ekspor ke Malaysia, dengan jumlah US$899 juta.
Sementara itu, India menjadi negara tujuan ekspor terbesar kedua, dengan nilai total US$839,9 juta hingga September 2022.
Baca Juga
Sebelumnya, Samuel Sekuritas memberikan rating netral untuk sektor batu bara. Samuel Sekuritas memilih saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) sebagai top picks, dengan rekomendasi beli dan target price (TP) atau target harga Rp4.100 per saham.
Hal ini didukung oleh diversifikasi bisnis yang dilakukan ADRO, yang dapat memberikan fleksibilitas pembiayaan dalam jangka panjang.