Bisnis.com, JAKARTA — PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) akan menganggarkan Rp1,5 triliun untuk ekspansi lahan. Adapun PWON menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp2,4 triliun pada 2023.
Direktur PWON Ivy Wong mengatakan dana Rp1,5 triliun akan digunakan untuk pembelian lahan di Batam, Jawa Tengah, dan Bali. Adapun PWON sudah mendapatkan harga tetap dan mulai mencicil untuk lahan di Batam.
“Batam kan udah jadi, tapi kita masih cicil pembayaran. Masih ada lahan yang kita masih dalam negosiasi di luar Batam ada Jawa Tengah lalu juga ada di Bali kita masih on going,” ujar Ivy kepada Bisnis, Rabu (11/1/2023).
Ivy mengatakan PWON akan masuk proyek baru seperti melakukan ekspansi di Surabaya dengan untuk menambahkan kondominium dan menambah luas mal. Kemudian PWON berencana untuk membangun proyek mixed use seperti pusat perbelanjaan, hotel, dan perumahan untuk ekspansi di Batam, Jawa Tengah, dan Bali.
Sementara itu, sisa anggaran capex akan digunakan untuk operasional dan juga proses konstruksi. Ivy mengatakan kebutuhan belanja baru akan terlihat ditengah proses konstruksi.
“Biasanya ditengah konstruksi mulai harus belanja equipment belanja apa ya baru expend keliatan,” ujar Ivy.
Baca Juga
Mengenai pendanaan capex, Ivy menyebut Rp1,5 triliun sudah disiapkan dari kas internal. Sementara sisanya kemungkinan akan ada opsi pinjaman untuk biaya konstruksi.
Jumlah capex yang disiapkan oleh PWON menurun dari Rp2,8 triliun untuk 2022 menjadi Rp2,4 triliun untuk 2023. Sepanjang 2022, PWON sudah merealisasikan Rp967 miliar dari Rp2,8 triliun yang dianggarkan. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan Pakuwon City Mall Bekasi serta renovasi di Yogyakarta dan Solo.
PWON juga menargetkan prapenjualan atau marketing sales Rp1,6 triliun untuk 2023. Adapun segmen yang akan didorong oleh PWON adalah apartemen dan juga perumahan.
Pada 2022, PWON menargetkan marketing sales sebesar Rp1,8 triliun. Dengan demikian target marketing sales PWON untuk 2023 turun 11,11 persen.
Per kuartal III/2022, PWON mencetak Rp1,17 marketing sales atau 60 persen dari target Rp1,8 triliun. Proyek high rise berkontribusi hingga 50 persen marketing sales, dan proyek landed juga berkontribusi 50 persen.