Bisnis.com, JAKARTA - PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) pada 9 Januari menyuntikkan dana Rp7 triliun ke anak usahanya PT Surya Kerta Agung (SKA). Salah satunya untuk pendanaan pengembangan Tol Kediri-Tulungagung.
GGRM tercatat memegang 99,9 persen saham SKA atau setara 99.999 saham dengan nilai Rp99,99 miliar saat SKA didirikan. Sementara PT Suryaduta Investama, anak usaha GGRM lainnya, memiliki sebanyak 1 juta saham atau setara Rp1 juta.
SKA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan proyek jalan raya dan jalan tol. Selain, jalan, SKA juga membangun jembatan dan jalan layang dimana SKA juga melakukan peningkatan, dan pemeliharaan.
SKA juga tercatat memiliki anak usaha yang bergerak pada pembangunan jalan tol, yakni PT Surya Kertaagung Tol (SKT). Anak usaha SKA tersebut didirikan pada November 2020.
Selain pembangunan jalan, SKT bergerak dalam bidang pemasangan bangunan prefabrikasi yang berbahan dasar beton untuk konstruksi jalan dan rel. Adapun bidang ini merupakan bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi bangunan sipil dan dikerjakan atas dasar subkontrak.
SKA berencana membangun Jalan Tol Kediri-Tulungagung yang akan melintasi sejumlah wilayah Jawa Timur. Jalan Tol Kediri-Tulungagung merupakan proyek KPBU unsolicited yang diusulkan oleh Gudang Garam.
Baca Juga
Proyek itu akan menelan investasi Rp10,25 triliun dengan biaya konstruksi yang ditaksir hingga Rp5,72 triliun itu memiliki masa konsesi selama 50 tahun.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), proyek itu akan mulai konstruksi pada kuartal II/2023 dengan target operasi pada kuartal II/2024.
Jalan Tol Kediri-Tulungagung direncanakan melewati Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, dan Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur. Mengacu pada RTRW Provinsi Jawa Timur, ketiga kabupaten/kota tersebut masuk dalam wilayah pengembangan (WP) Kediri dengan pusat kegiatan di Kota Kediri.
Ketiga kabupaten/kota tersebut direncanakan berfungsi sebagai daerah pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan, pertambangan, pendidikan, kesehatan, pariwisata, perikanan, dan industri.
Tol Kediri-Tulungagung memiliki panjang 44,52 kilometer. Proyek tersebut merupakan kelanjutan dari Jalan Tol Kertosono–Kediri yang bertujuan untuk mendukung pembangunan dan pengembangan kawasan Bandara Kediri.
Adapun, Gudang Garam juga membangun Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur dengan nilai investasi mencapai Rp10,8 triliun. Rincian nilai tersebut yaitu tahap I senilai Rp6,6 triliun, tahap II Rp1,2 triliun dan tahap III sebesar Rp3 triliun.
Kehadiran jalan Tol Kediri-Tulungagung diharapkan dapat mempermudah akses menuju kawasan Jawa Timur bagian selatan. Kota yang dilintasi meliputi Kota Kediri, Kabupaten Kediri dan Tulungagung.
Untuk Kota Kediri, jalan tol membelah sepanjang 5,925 kilometer. Jalan tol ini direncanakan memiliki lima simpang susun yakni di Kediri, Simpang Susun Bolawen, Simpang Susun Mojo, Simpang Susun Karangrejo, dan Simpang Susun Tulungagung.
Selain itu, akan ada dua rest area tipe A, dua unit kantor pengelola jalan tol Kediri-Tulungagung. Pengerjaan tol itu juga diharapkan bisa memberikan manfaat langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat.
Manfaat langsung yang nantinya dapat dirasakan oleh masyarakat dari proyek KPBU jalan tol itu adalah dapat menurunkan biaya operasional kendaraan dan nilai waktu, serta mengurangi waktu tempuh ke Bandara Kediri.