Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengukur Laju Saham Bank Digital di Tahun Kelinci Air

Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek dengan shio Kelinci Air saham-saham bank digital kerap terkoreksi akibat sentimen global.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA  – Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek dengan shio Kelinci Air saham-saham bank digital kerap terkoreksi akibat sentimen global. Bagaimana peruntungan mereka di tahun ini?

Sejak perdagangan saham dibuka dalam sepekan lebih, harga saham bank digital seperti PT Bank Jago Tbk (ARTO) turun 19,8 persen. Lalu PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) terkoreksi 3,12 persen, PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) jatuh 4,95 persen, PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) terkoreksi 1,62 persen dan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) bergerak flat.

Head of Research Jasa Utama Capital Cheril Tanuwijaya mengatakan penurunan pada saham bank digital terjadi karena investor mengasosiasikan saham tersebut setara dengan saham teknologi yang ikut terdampak sentimen global.

“Tidak hanya satu dua saham bank digital saja yang melemah, melainkan semuanya kompak terkoreksi. Untuk saat ini investor masih wait and see dan lebih memilih aset yang memiliki risiko lebih rendah seperti obligasi negara untuk dibeli” kata Cheril dalam risetnya, Selasa (10/1/2023).

Menurutnya saham bank digital telah jatuh lebih dari 50 persen terhitung sejak awal 2022 silam. Jadi, jika dibandingkan dengan indeks sektoral lainnya, peluang penurunan harga saham bank digital ke depan relatif lebih terbatas.

“Dari semua bank digital yang listing di BEI, saham Bank Jago [ARTO] mengalami penurunan yang paling tajam. Padahal secara fundamental, Bank Jago memiliki fundamental yang solid,” ungkapnya.

Senada, Analis MNC Sekuritas Tirta Citradi menilai secara fundamental ARTO memiliki likuiditas yang masih melimpah serta kekuatan modal yang kuat dan tercermin dari rasio Capital Adequacy hingga 97,5% persen hingga September 2022.

Dalam laporan risetnya, Tirta mematok target price untuk saham Bank Jago di Rp 10.000 persen saham atau setara dengan 6 kali price to book value (PBV) pada 2023.

Adapun konsesus analis Bloomberg mayoritas merekomendasikan beli dengan target harga Rp9.271. Terdapat 11 sekuritas yang memberikan rating beli seperti Mandiri Sekuritas, Credit Suisse, CLSA dan BCA Sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper