Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan melanjutkan penguatan ke posisi 6.900 hingga 6.930 pada perdagangan Selasa (3/1/2023) terdorong penguatan mayoritas indeks Eropa. Secara teknikal, tim analis Phintraco Sekuritas menyebutkan IHSG berpeluang menguji pivot 6.850, sebelum dapat melanjutkan penguatan ke kisaran 6.900-6.930.
“Level resistance IHSG di angka 6.950, level pivot di angka 6.850 dan level support di angka 6.800,” jelas Tm Analis Phintraco, dikutip Selasa (3/1/2023).
Selain secara teknikal IHSG disebut mampu menguat, beberapa sentiment juga disebut mampu menopang penguatan IHSG hari ini.
Inflasi Indonesia naik menjadi 5,51 persen year on year di Desember 2022 lebih tinggi dari perkiraan di 5,39 persen yoy. Sementara, realisasi inflasi inti sebesar 3,36 persen yoy di Desember 2022, relatif sejalan dengan perkiraan sebesar 3,39 persen yoy.
“Level inflasi yang cenderung terjaga di bawah 6 persen yoy pasca kenaikan harga BBM di September 2022 menjadi sentimen positif bagi pasar modal Indonesia di awal tahun 2023 ini,” jelas mereka.
Hal tersebut berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia diyakini masih bisa tumbuh di 5 persen yoy atau sedikit di atas level itu di 2022.
Baca Juga
Bersama dengan prediksi IHSG tersebut, beberapa saham yang berpotensi rebound menurut Phintraco Sekuritas yaitu INDF, ICBP, CPIN maupun rebound lanjutan pada MDKA, BFIN, JPFA.
Pelaku pasar juga dapat kembali mencermati saham-saham energi, seperti ADRO, PTBA, MEDC dan ITMG seiring kenaikan harga komoditas energi.