Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti BUMN, PT PP Properti Tbk. (PPRO) mencatatkan kenaikan hingga 70 persen dari realisasi penjualan segmen apartemen pada 2022.
VP of Corporate Secretary PP Properti Ikhwan Putra mengatakan sepanjang tahun ini realisasi penjualan segmen apartemen meningkat 70 persen. Adapun segmen ini berkontribusi hingga 80 persen dari total pendapatan PPRO. Sementara sisanya berasal dari recurring income atau pendapatan berulang.
“Penjualan apartemen PPRO sepanjang tahun 2022 mengalami kenaikan sekitar 70 persen dari realisasi penjualan di tahun lalu. Untuk kontribusi penjualan segmen apartment berada di sekitar 80 persen dan sisanya berasal dari recurring income,” ujar Ikhwan kepada Bisnis, Kamis (29/12/2022).
Mengenai target untuk tahun 2023, Ikhwan mengatakan PPRO memproyeksikan ada pertumbuhan 10 persen dibanding tahun ini. Beberapa strategi yang disiapkan oleh PPRO adalah optimalisasi aset lahan, penurunan stock unit, dan pengembangan proyek.
Dalam penurunan stok unit, PPRO akan melakukannya melalui beberapa program unggulan seperti rent to own, insentif dalam bentuk apartemen, serta house ownership untuk program perusahaan. Pengembangan proyek akan dilakukan pada segmen hunian dan apartemen dengan mengggunakan skala prioritas.
Ikhwan mengatakan PPRO berharap kondisi perekonomian Indonesia secara makro dapat menunjang kinerja perseroan. Hal ini tercermin dari tingkat inflasi yang lebih terkendali ketimbang negara lain, peningkatan daya beli masyarakat seiring dengan pemulihan perekonomian, dan meningkatnya permintaan akan perumahan pada generasi muda.
Baca Juga
“Diharapkan kondisi makro ekonomi Indonesia pada tahun 2023 seperti tingkat inflasi Indonesia yang lebih terkendali dibandingkan negara-negara lain, peningkatan daya beli masyarakat seiring dengan pemulihan ekonomi nasional, dan kebutuhan akan perumahan yang selalu meningkat terutama generasi muda milenial,” jelas Ikhwan.
PPRO juga menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp160 miliar untuk tahun 2023. Dana tersebut nantinya akan berasal dari surplus arus kas, dan juga hasil divestasi saham anak perusahaan.