Bisnis.com, JAKARTA – PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) menyalurkan pendanaan transaksi marjin dan pendanaan transaksi repo dengan total sebesar Rp 1,65 triliun hingga minggu ketiga Desember 2022.
Direktur Pendanaan Efek Indonesia Suryadi mengungkapkan meskipun tidak mengalami lonjakan yang signifikan, namun demikian PEI mempertahankan tren penyaluran Pendanaan Transaksi Marjin yang sangat baik, yaitu mencapai Rp1,1 triliun yang diberikan kepada Partisipan PEI yang berjumlah 16 Anggota Bursa.
“Jika dibandingkan dengan jumlah partisipan PEI 2021, partisipan PEI meningkat sebanyak 4 AB,” katanya dalam Media Gathering PEI, Rabu (28/12/2022).
PEI juga mencatatkan Pendanaan Transaksi Repo sebesar Rp543 miliar sejak Maret 2022. PEI juga mengambil peran sebagai pelopor penggunaan fasilitas Triparty Repo di KPEI, di mana KPEI menawarkan sistem pemantauan dan collateral management yang sangat dapat diandalkan melalui sistem triparty repo KPEI.
"Meskipun baru berumur kurang dari satu tahun, produk pendanaan transaksi repo di PEI merupakan salah satu produk pendanaan transaksi efek dengan tingkat permintaan yang tinggi," ujar dia.
PEI juga mengincar transaksi marjin sebesar Rp 300 miliar di tahun 2023. Nilai ini naik 100 persen dari target di tahun sebelumnya.
Baca Juga
Pendanaan oleh PEI berlandaskan SK Direksi BEI No.00044 tentang Penambahan Ketentuan terkait dengan Anggota Bursa Efek Dalam Melakukan Transaksi Margin pada tanggal 12 Agustus 2022.
Melalui SK Direksi BEI tersebut, PEI diberi mandat untuk memberikanPendanaan Transaksi Marjin kepada AB Marjin dengan MKBD antara Rp50 miliar s.d. Rp250 miliar. Dalam hal AB Marjin tersebut memberikan fasilitas Pembiayaan Transaksi Marjin kepada nasabahnya untuk saham-saham marjin yang termasuk dalam list saham Indeks IDX80.