Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Targetkan Produksi Kelapa Sawit Naik, ke Arah Mana Laju Saham SSMS?

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) menargetkan produksi tandan buah segar kelapa sawit dapat naik hingga 15 persen pada 2023.
SSMS
SSMS

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) menargetkan produksi tandan buah segar kelapa sawit  dapat naik hingga 15 persen pada 2023.

Vice President Corporate Secretary SSMS Swasti optimistis tahun depan perseroan dapat mencatatkan produksi TBS hingga 15 persen pada posisi maksimal dan 10 persen untuk batas minimal.

Jumlah itu setara dengan target pertumbuhan rata-rata produksi tandan buah segar (TBS) di sepanjang 2022 tumbuh di kisaran 10 persen hingga 15 persen. 

"Pada 2023, manajemen SSMS menargetkan kurang lebih pertumbuhan produksi TBS akan sama seperti tahun ini," ungkapnya dalam keterangan resmi, Senin (26/12/2022).

Swasti menyatakan perseroan memasok seluruh produksi sawitnya ke PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) untuk diproduksi menjadi produk turunan CPO.

Menurutnya SSMS berambisi meningkatkan produksi karena hingga saat ini dari keseluruhan produksi SSMS baru bisa memenuhi sekitar 70-80 persen dari total utilitas pabrik milik CBUT. 

Sementara itu, Analis Phillip Sekuritas Edo Ardiansyah mengatakan melihat pergerakan SSMS masih bergerak di area uptrend dengan indikator stochastic membentuk pola golden cross. Lalu, signal MACD menunjukkan masih berada di areal positif. 

"Saham SSMS berpotensi masih bisa melanjutkan penguatan menuju level resisten di Rp1.580 hingga Rp1.610. Namun waspadai jika pergerakan tidak mampu menguat dengan menembus area support level di Rp1.480 dan kembali ke bawah ke level Rp1.420," katanya.

Head of Equity Research Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto mengatakan prospek emiten sawit masih baik. Sekalipun ada proyeksi bahwa harga minyak sawit pada 2023 diproyeksikan akan mengalami pelemahan. 

Maka itu dia menilai untuk SSMS valuasinya masih cukup rendah dengan PE 7 kali dan PBV 2,1 kali.

Sebagai informasi, harga kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) ditaksir akan berada di kisaran MYR3.500 hingga MYR5.500 per ton pada tahun depan. Hal ini karena berbagai sentimen seperti kebijakan Uni Eropa yang berencana menghentikan perusahaan menjual komoditas terkait deforestasi ke pasarnya dan juga kebijakan pemerintah Indonesia dengan biodeselnya.

Sebelumnya, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) seperti diketahui kemarin kembali melakukan Penandatangan Perjanjian Kredit Sindikasi bersama Bank Pembangunan Daerah Papua dan juga Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, hal tersebut guna melakukan pembelian kembali obligasi globalnya kepada para investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper