Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antara BBCA, TOWR, SUPR, BELI dan RANC, Mana yang Menarik di Grup Djarum?

Analis melihat emiten Grup Djarum seperti BBCA, TOWR, SUPR, RANC dan BELI, cenderung memiliki harga saham yang stabil.
Miliarder Indonesia Michael Bambang Hartono, salah satu pemilik Djarum Group, berfoto setelah wawancara di Jakarta, Indonesia, pada 21 Agustus 2018. Bloomberg/Dimas Ardian. Investasi di Saham Emiten Grup Djarum, Mana yang Menarik?
Miliarder Indonesia Michael Bambang Hartono, salah satu pemilik Djarum Group, berfoto setelah wawancara di Jakarta, Indonesia, pada 21 Agustus 2018. Bloomberg/Dimas Ardian. Investasi di Saham Emiten Grup Djarum, Mana yang Menarik?

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 4 emiten dari 5 emiten di bawah Grup Djarum tercatat telah menerbitkan laporan keuangan hingga kuartal III/2022. Sebanyak 4 dari 5 emiten tersebut adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR), dan PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC).

Berkaca pada laporan keuangan sejumlah emiten tersebut, maka jika ingin berinvestasi di Grup Djarum, berikut emiten yang sebaiknya diperhatikan investor.

Associate Director of Investment and Research Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan sejauh ini, dia menyukai dua saham di grup Djarum, yakni TOWR dan BBCA.

"Secara sektoral, perbankan daan infrastruktur, kami masih suka. Dan saham-saham Grup Djarum pergerakannya lebih stabil," ucap Nico, dikutip Minggu (25/12/2022).

Dia menjelaskan, Pilarmas Sekuritas sebelumnya memiliki target di level 9.150 terhadap saham BBCA pada tahun ini. Target tersebut telah terlampaui dengan saham BBCA yang menyentuh level tertinggi di 9.400 tahun ini.

"Di tahun depan, saham-saham bank masih akan merajai Bursa dan saham-saham buku IV akan menjadi pilihan utama. Apalagi bank-bank buku besar punya segmen sendiri," ucapnya.

Sebagai informasi, BBCA mencatatkan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) senilai Rp46,1 triliun atau meningkat 9,3 persen secara tahunan di kuartal III/2022. BBCA pun mampu mencatatkan laba bersih Rp29 triliun hingga kuartal III/2022, naik 24,8 persen dari Rp23,2 triliun.

Sementara itu, TOWR mencatatkan pendapatan mencapai Rp8,1 triliun sepanjang 9 bulan 2022. Pendapatan ini naik 33,6 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu yang sebesar Rp6,06 triliun.

Laba bersih TOWR untuk 9 bulan mencapai Rp2,56 triliun. Laba bersih ini mengalami penurunan 0,8 persen yoy dari Rp2,57 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan melihat BBCA, memiliki breakout di level 8.700 mengakhiri fase konsolidasi sekaligus menjadi sinyal bullish reversal. Sementara itu, resistance BBCA berada di level 9.300 dan 9.000, sedangkan support di level 8.450 dan 8.200.

Untuk TOWR, menurut Valdy memiliki potensi rebound dari oversold area. Menurutnya, stochastic RSI dan MFI saham TOWR telah memasuki oversold area.

"Penurunan volume transaksi mengindikasikan tekanan jual mereda," ujarnya.

Adapun target rebound TOWR terdekat ke trading area 1.120-1.160, dengan entry di 1.055 dan stoploss di 1.025 ke bawah.

Kemudian untuk RANC, menurutnya terjadi konsolidasi di atas critical support level 785. Konsolidasi saham RANC  diperkirakan masih berlanjut.

Buy on support/speculative buy dapat dilakukan di level 785 dengan peluang rebound ke 960-1.000.

Adapun untuk saham PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli, menurut Valdy dalam jangka pendek diperkirakan masih terkonsolidasi dalam rentang 466-470.

"Konfirmasi breakout di 470 menjadi sinyal awal minor bullish reversal dan berpotensi memvalidasi sinyal bullish continuation dari pola triangle," tuturnya.

Phintraco Sekuritas memiliki rekomendasi buy on support terhadap saham Blibli dengan target 482-490.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper