Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,35 persen pada akhir perdagangan, Jumat (23/12/2022).
Indeks komposit terkoreks 23 poin ke posisi 6.800 sehingga menutup akhir pekan ini dalam zona merah. Pada hari ini, nilai transaksi tercatat sebesar Rp7,8 triliun dengan jumlah saham yang beredar mencapai 19,07 miliar.
Terdapat 216 saham yang mengalami kenaikan, 314 saham yang mengalami pelemahan dan 178 diantaranya ditutup stagnan. Beberapa saham tercatat sebagai top gainers seperti PADA yang naik 34 persen, RUIS 24 persen dan TRIS yang menguat 22 persen.
Di sisi lain, beberapa saham mengalami pelemahan hingga ke batas auto reject bawah (ARB). Diantaranya adalah MTPS yang terkoreksi 6,93 persen, BSBK 6,73 persen dan TAYS yang turun 6,61 persen.
Sebelumnya, Tim Analis Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya menyebutkan secara teknikal terdapat indikasi overbought pada Stochastic RSI.
“IHSG diperkirakan terkonsolidasi dalam rentang 6.780–6.850 di Jumat (23/12) untuk keluar dari overbought area sebelum melanjutkan minor bullish reversal trend,” tulis Phintraco.
Baca Juga
Sementara itu, indeks-indeks Wall Street berbalik melemah semalam, meski sejumlah data ekonomi di AS menunjukan kondisi yang lebih baik. US GDP Growth Rate mencapai 3,2 persen qoq pada kuartal III/2022, lebih tinggi dari perkiraan di 2,9 persen. Adapun US Initial Jobless Claims sebesar 216.000 pada pekan yang berakhir di 17 Desember 2022, lebih rendah dari perkiraan di 222.000.
“Salah satu pemicu aksi jual di Wall Street tersebut adalah kembali menyeruaknya kekhawatiran resesi di 2023, mengingat The Fed kemungkinan masih menaikkan suku bunga acuan, terutama di awal 2023.”
Mayoritas indeks di Eropa lebih dulu ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Dari data ekonomi, Inggris mencatatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2022. UK Growth Rate berada di level 1,9 persen yoy pada kuartal III/2022, turun dari 4 persen di kuartal II/2022. Pertumbuhan tersebut juga lebih rendah dari perkiraan di 2,4 persen yoy.
Di samping pelemahan mayoritas indeks global kemarin, pergerakan IHSG juga pengaruhi perkembangan kasus Covid-19 di China. Terdapat kenaikan kasus setelah pemerintah China melonggarkan restriksi kegiatan dalam sebulan terakhir.
“Pasar masih menimbang dampak terhadap ekonomi China, jika dibandingkan dengan penerapan Zero Covid Policy sebelumnya,” lanjut Phintraco.