Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Sentimen The Fed, Kinerja Reksa Dana Obligasi Terjaga

Kinerja reksa dana pendapatan tetap atau obligasi justru meningkat di tengah sentimen hawkish The Fed terkait suku bunga.
Kinerja reksa dana pendapatan tetap atau obligasi justru meningkat di tengah sentimen hawkish The Fed terkait suku bunga.
Kinerja reksa dana pendapatan tetap atau obligasi justru meningkat di tengah sentimen hawkish The Fed terkait suku bunga.

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja reksa dana pendapatan tetap terpantau positif selama sepekan belakangan. Investor perlu mencermati langkah yang dilakukan Bank Indonesia ke (BI) ke depannya setelah The Fed menaikkan suku bunganya.

Berdasarkan laporan Infovesta Utama pada Selasa (20/12/2022), kinerja reksa dana pendapatan tetap pada periode 9 - 16 Desember 2022 terpantau naik 0,14 persen. Dengan demikian, kinerja reksa dana pendapatan tetap secara year to date (ytd) adalah sebesar 1,25 persen.

Kenaikan pada reksa dana pendapatan tetap selama sepekan belakangan sejalan dengan sejumlah sentimen positif yang menopang pasar surat utang Indonesia. Salah satu katalis positif tersebut adalah rilis data inflasi AS yang turun sebesar 7,1 persen year on year (yoy) pada November 2022.

“Jumlah tersebut menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 7,7 persen yoy dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 7,3 persen yoy,” demikian kutipan laporan tersebut.

Penguatan kinerja reksa dana pendapatan tetap juga didukung oleh kebijakan The Fed. Bank Sentral AS tersebut kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin menjadi 4,5 persen pada Desember 2022.

Kebijakan tersebut direspon positif oleh pasar obligasi karena sejalan dengan ekspektasi pasar. Level kenaikan juga sudah lebih rendah bila dibandingkan dengan langkah The Fed yang mengerek naik suku bunga sebesar 75 basis poin selama  pelaksanaan 4 pertemuan FOMC terakhir.

Selain itu, The Fed juga menyatakan target kenaikan suku bunga acuan di tahun 2023 sebesar 5,1 persen dan akan turun di tahun 2024 menjadi 4,1 persen.

Seiring dengan hal tersebut, Infovesta menyarankan investor untuk tetap memperhatikan langkah The Fed.

"Langkah Bank Indonesia yang akan meningkatkan suku bunga acuannya pada pekan ketiga bulan Desember juga perlu dicermati," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper