Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI ditransaksikan di pasar negosiasi hingga Rp1,59 triliun di harga Rp1.100 pada perdagangan hari ini, Senin (19/12/2022).
Mengutip data D'Origin, ada transaksi crossing atau tutup sendiri saham BRIS di harga Rp1.100 dengan nilai Rp1,59 triliun hari ini. Di pasar reguler, saham BRIS ditutup anjlok 6,67 persen ke level Rp1.120 per saham. Artinya, transaksi crossing terjadi di bawah harga pasar.
Sebagai informasi, BSI bakal melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) yang mulai efektif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan dilaksanakan pada 19 – 23 Desember 2022.
Dalam prospektus yang dibagikan di Bursa Efek Indonesia, perseroan bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 4,99 miliar saham seri B dengan harga pelaksanaan Rp1.000 per saham. Dengan demikian, BRIS bakal menyerap dana sebanyak-banyaknya Rp4,99 triliun.
Lebih lanjut, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI sebagai pemegang saham tersbesar dengan kepemilikan 50,83 persen atau 20,9 miliar lembar saham BRIS dilaporkan bakal melaksanakan seluruh hak HMETD miliknya.
"BMRI sebagai pemilik 20,9 miliar saham yang mewakili 50,83 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan, menyatakan bahwa BMRI akan melaksanakan seluruh HMETD yang berjumlah 2,54 miliar lembar HMETD dalam PMHMETD I," tulis manajemen.
Baca Juga
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Dilaporkan hanya akan menyerap sebagian dari hak HMETD yang diberikan yakni sebesar 500 juta lembar HMETD dari total 1,24 miliar HMETD.
Lebih lanjut, sisa HMETD yang tidak diserap oleh BBNI akan dialihkan kepada PT CIMB Niaga Sekuritas (CIMBS), yakni sebesar 742,43 juta lembar saham.
Sementara itu, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan bahwa prospek saham BRIS ke depannya dipandang bagus yang ditopang oleh beberapa faktor.
Arjun menjelaskan, bila mengacu berdasarkan PER dan PBV saham BRIS dinilai sangat under valued bila dibandingkan dengan perusahan pada sektor perbankan syariah lainnya. Selain itu kinerja laporan keuangan BRIS terbilang kuat.
Saat ini, valuasi PER BRIS berada di level 1,67 kali, sedangkan PBV 1,67 kali.
"Mereka bisa ride the positive sentiment. Sesuai technical analysis juga BRIS kelihatan siap untuk rebound. Jadi menurut saya semua katalis yang berdampak terhadap saham BRIS adalah positif," kata Arjun kepada Bisnis pada Selasa (13/12/2022).
Di samping itu, prospek saham BRIS juga disokong oleh proyeksi berlanjutnya pertumbuhan laba bersih dan kinerja keuangan seiring dengan outlook positif industri perbankan.
"Kalau kita lihat juga BRIS sedang mulai fokus terhadap social investing and corporate social responsibility investing yang berarti mampu membuat impak terhadap perusahaan lain terutama small and medium size businesses," tambah Arjun.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.