Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Jumbo Saham Blue Chip di Akhir Perdagangan, Tanda-Tanda Window Dressing?

Lonjakan saham blue chip menjadi indikasi window dressing atau aksi poles kinerja yang dilakukan oleh emiten menjelang akhir tahun.
Lonjakan saham blue chip menjadi indikasi window dressing atau aksi poles kinerja yang dilakukan oleh emiten menjelang akhir tahun. Bisnis/Dedi Gunawan
Lonjakan saham blue chip menjadi indikasi window dressing atau aksi poles kinerja yang dilakukan oleh emiten menjelang akhir tahun. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,89 persen atau naik 60 poin ke level 6.812,19. Penguatan IHSG pada akhir pekan lalu diwarnai dengan lonjakan tajam pada akhir perdagangan.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan lonjakan tersebut menjadi indikasi window dressing atau aksi poles kinerja yang dilakukan oleh emiten menjelang akhir tahun.

“Salah satu tanda-tanda window dressing yang saya amati adalah kenaikan tajam di akhir penutupan bursa. Biasanya terjadi pada satu atau beberapa saham blue chip yang bobotnya besar di bursa,” kata Direktur Panin Asset Management Rudiyanto lewat akun Twitter-nya @Rudiyanto_zh pada Jumat (16/12/2022).

Rudiyanto mengatakan aktivitas tersebut terlihat pada saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Menjelang penutupan, harga saham BMRI terkerek dari label Rp9.950 per saham ke Rp10.100 per saham.

Dia menjelaskan bahwa praktik mengerek harga saham dari level Rp9.950 ke Rp10.100 bukanlah aktivitas yang murah karena terdapat enam fraksi harga yang harus dilewati, yakni 9.975, 10.000, 10.025, 10.050, 10.075 dan kemudian 10.100 per saham.

Di sisi lain, ketika bid offer ditutup pada 14.50 WIB, tidak ada pihak yang Tahu berapa jumlah saham yang ditawarkan (lot offer) pada enam fraksi harga tersebut.

“Jadi mesti memasang bid jumbo di harga 10.100 pada pukul 14.50 sampai dengan 15.00 WIB. Saya pernah amati, misalkan ada posisi offer di 10.050 di rentang waktu tersebut dan harga penutupan di 10.100, maka investor mendapatkan di 10.100,” jelasnya.

Mengacu pada data RTI, Rudiyanto mencatat bahwa jumlah saham BMRI yang ditawarkan di harga Rp10.100 mencapai 1.699.020 lot. Dengan demikian, nilai transaksi saham di harga Rp10.100 mencapai Rp1,71 trilliun. Jumlah tersebut setara dengan 78 persen dari total transaksi saham BMRI sepanjang perdagangan sebesar Rp2,17 triliun.

Rudiyanto juga mencatat adanya transaksi saham dengan nilai jumbo pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), meskipun nilainya tidak sebanyak BMRI dengan harga yang terkerek dari Rp4.940 ke Rp4.980.

“Pembelian di harga Rp4.980 ketika penutupan mencakup 2.446.128 lot dengan nilai Rp1,21 triliun sekitar 70 persen dari transaksi hari ini Rp1,73 triliun,” kata Rudiyanto.

Rudiyanto menjelaskan bahwa transaksi beli jumbo juga diikuti dengan penjualan skala besar. Meski demikian, dia belum bisa memastikan apakah penjual saham memperoleh harga sesuai level penutupan.

Dia juga menambahkan terdapat poin kelebihan dan kekurangan pada transaksi nilai besar pada saat penutupan.

“Karena tidak dipasang saat bursa sedang aktif, harganya tidak naik atau turun banyak. Minusnya investor lain yang tidak sabar sampai penutupan tidak menikmati harga tersebut,” kata dia.

Rudiyanto memperkirakan pasar modal bisa melanjutkan pergerakan positif seiring dengan telah dirilisnya data inflasi yang sesuai ekspektasi, meskipun The Fed belum memberi sinyal akan menurunkan suku bunga tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper